RSS

5 Buku (Hardcover) Hidayat Nur Wahid GRATIS!

15 Jan

Kalau ada pejabat tinggi yang mau tidur di lantai beralas tikar, dialah Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (Majalah GATRA)

Hidayat Nur Wahid berpenampilan sederhana (Detik Online)

Tidak banyak pejabat publik seperti Hidayat Nur Wahid, yang memiliki keteguhan hati untuk tetap sederhana, setelah menjadi pejabat publik (Media Indonesia)

Jumlah harta Hidayat terlihat kontras di antara deretan harta kekayaan para pejabat tinggi (Republika)

Buat Anda yang menginginkan buku yang mengupas tuntas sosok Hidayat Nur Wahid secara GRATIS, maka Kang Arul akan membagikan GRATIS 5 Buku Hidayat Nur Wahid  dengan sampul hardcover untuk Anda.Syaratnya mudah… cukup tulis di kolom komentar “mengapa Anda layak mendapatkan buku ini!”
——————-
Info buku:
Jumlah Halaman : 160 hal
Penerbit : Maximalis, SALAMADANI
isbn (13) : 978-979-16924-1-0
isbn (10) : 979-16924-1-6
Harga Softcover  : Rp.34.000 Harga Hardcover : Rp. 45.000
Dapatkan potongan hingga 30% hubungi Penerbit SALAMADANI Telp. 022-5222052

 
176 Comments

Posted by on January 15, 2008 in Komunikasi

 

176 responses to “5 Buku (Hardcover) Hidayat Nur Wahid GRATIS!

  1. dwi gunadi

    January 15, 2008 at 2:11 am

    tokoh yang penuh pengajaran, layak contoh dan jadi panutan. tak lupa diri dan tetap bersahaja. semoga keteguhan sikap dan ucapnya menular ke sejumlah tokoh dan pemimpin negeri ini. hanya sekilas mengenal beliau, baik melalui layar kaca dan media cetak, ada harap saya berkesempatan mendapatkan buku yang rasanya sangat bagus tentang beliau dan amat layak baca. untuk mengenal lebih dalam tentang segalanya, tentang prinsip, pemikiran dan sepak terjang tokoh yang senantiasa terlihat santun, ramah dan kerap tersenyum.

    wassalam,
    dwi gunadi
    0818986631

    Like

     
  2. Ali Asnawi

    January 15, 2008 at 2:16 am

    Assalamu’alaikum Wr, Wb

    sebuah undangan yg menarik untuk mendapatkan sebuah buku dan saya salah satu penggemar Pak HNW,

    menjawab sebuah pertanyaan “mengapa Anda layak mendapatkan buku ini!” dengan tidak riya.. saya layak mendapatkan buku ini karena saya masih aktif di kepengurusan PB PII (Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia [PII]) http://www.pelajar-islam.or.id dan dengan mendapatkan buku tersebut saya bisa bersharing atau berdiskusi dengan temen-temen tentang sosok HNW tsb dan dapat mengambil hikmah apa yang bisa di ambil.

    syukron

    Ali Asnawi

    Like

     
  3. Elvira

    January 15, 2008 at 2:24 am

    Saya dari dulu sangat suka dengan pak hidayat. Ustadz yang begitu bersahaja dengan tutur kata yang santun dan tetap apa adanya walaupun telah menjadi ketua MPR. Semoga saya diberi kesempatan untuk dapat memiliki buku ini sehingga bisa mengenal beliau lebih dekat dan mengikuti pemikiran2 beliau dalam dakwah.

    Like

     
  4. Mustawa Elegant

    January 15, 2008 at 2:36 am

    Alumni Gontor yang tetap menjadi santri walaupun sudah menjadi pejabat publik. Kesederhanaannya ketika dia belum menjadi “orang” sampai dia menjadi “orang” tidak lekang di terkena pana dan tidak lapuk terkena hujan. Ia merupakan sosok pemimpin yang membumi, populis, humanis tetapi tetap menjadi seorang loyalis sejati sebagai pemegang amanah dan memiliki integritas yang tinggi jika sudah berbicara kebenaran, lebih-lebih jika sudah berkaitan dengan nasib rakyat banyak. Semua itu bukanlah sesuatu yang instan tertanam pada dirinya. Tentunya ada banyak hal yang dia dapati selama belajar dari kehidupannya. Oleh karena itu, sungguh beruntung bila memiliki buku yang mengupas tentang sepak terjang tokoh yang satu ini. Semoga saya termasuk salah seorang yang memiliki buku-buku tersebut.

    Wassalam wr wb.

    Mustawa Elegant
    08569974262

    Like

     
  5. ide

    January 15, 2008 at 2:40 am

    Hidayat Nurwahid .. sosok fenomenal. Rendah Hati(tawadhu).
    Sosok dengan kepribadian yang tidak banyak di negeri ini. Dengan berbagai jabatan dan gelar tidak membuatnya lupa diri. Tetap sebagai sosok yang ramah. Seorang ustad yang tawadhu. Senang bermain bola dan main bulu tangkis dengan masyarakat biasa di sekitar rumahnya.
    Semakin lengkap kebahagiaan saya sekiranya mendapatkan buku ini. Karena dengan itu saya bisa melengkapi pengetahuan saya tentang sosok yang ramah dan rendah hati ini.

    Like

     
  6. Ozzan

    January 15, 2008 at 2:41 am

    Pingin belajar menjadi manusia yang lebih baik (seperti beliau yg sudah pasti mencontoh junjungan kita, Rosullullah SAW)

    Like

     
  7. ulfan rahmad

    January 15, 2008 at 2:43 am

    Ass.Wr.Wb

    Saya tidak tahu, apakah layak atau tidak untuk memperoleh buku Bpk Hidayat Nurwahid. Tapi alangkah senangnya bila bisa mengenal lebih jauh sosok Bpk Hidayat Nurwahid lewat bukunya ini, mengingat saya belum begitu mengenalnya, baik secara pribadi maupun organisasi yang pernah dipimpinnya.

    Saya juga berharap bisa meneladani kesederhanaan dari sosok Hidayat Nurwahid–sesuatu yang tidak banyak dimiliki pejabat publik di negeri ini.

    Tabik,

    Ulfan Rahmad

    Like

     
  8. guruh

    January 15, 2008 at 3:00 am

    Menarik banget sepertinya buku ini, pak Hidayat Nurwahid memang sosok yang sangat sederhana, salut…

    Like

     
  9. Erwin

    January 15, 2008 at 3:09 am

    Keinginan saya memiliki buku ini sama besarnya dengan keinginan saya untuk memiliki pemimpin yang amanah, berani sekaligus lembut hati dan sederhana, serta memiliki visi. Iran telah memiliki sosok ini lewat Mahmoud Ahmadinejad, Indonesia menurut saya bisa terwakili lewat Bapak Hidayat Nurwahid, InsyaAllah.

    Like

     
  10. karianto

    January 15, 2008 at 3:23 am

    Saya bukanlah siapa-siapa. Tidak memiliki power untuk menjadi agent of change, tetapi saya berusaha untuk meneladi segala kebaikan yang dicontohkan orang lain. Siapa pun dia.

    Dalam sosok HNW banyak keteladanan yang bisa diikuti, meski saya yakin apa yang beliau lakukan adalah buah keteladanan yang diambil dari junjungan Nabi penutup jaman. Sempat saya melihat langsung beliau saat sholat jumat di masjid LIPI. Beliau datang dengan memakai sarung dan kopiah yang menunjukkan kesederhanaannya tapi makin kharismatik, dengan mobilnya yang amat sangat sederhana untuk seorang ketua MPR.

    Barangkali, dengan mengenali sosok beliau lewat bukunya, bisa memotivasi saya untuk bisa menjadi orang baik yang menularkan kebaikan.

    Like

     
  11. karianto

    January 15, 2008 at 3:23 am

    Saya bukanlah siapa-siapa. Tidak memiliki power untuk menjadi agent of change, tetapi saya berusaha untuk meneladani segala kebaikan yang dicontohkan orang lain. Siapa pun dia.

    Dalam sosok HNW banyak keteladanan yang bisa diikuti, meski saya yakin apa yang beliau lakukan adalah buah keteladanan yang diambil dari junjungan Nabi penutup jaman. Sempat saya melihat langsung beliau saat sholat jumat di masjid LIPI. Beliau datang dengan memakai sarung dan kopiah yang menunjukkan kesederhanaannya tapi makin kharismatik, dengan mobilnya yang amat sangat sederhana untuk seorang ketua MPR.

    Barangkali, dengan mengenali sosok beliau lewat bukunya, bisa memotivasi saya untuk bisa menjadi orang baik yang menularkan kebaikan.

    Like

     
  12. devie

    January 15, 2008 at 3:24 am

    saya sangat menginginkan buku ini, karena kebetulan saya berkiprah di kampus.

    saya selalu berusaha sharing dengan sivitas kampus mengenai tokoh2 yang adpat menjadi tauladan.

    Actions speaks laouder than words!!!

    seorang HNW, dapat menjadi salah satu panutan yang tepat bagi generasi muda saat ini, yang relatif kehilangan “pahlawan” dalam hidup mereka.

    setiap hari para generasi muda di bombardir dengan tayangan2 yang kontra poduktif.

    HNW bagaikan oase di padang pasir jiwa generasi muda.

    besar harapan saya dapat memperoleh buku ini, agar saya dapat mensyiarkan lebih lanjut kebaikan dan keteladanan HNW.

    nuhun

    Like

     
  13. achedy

    January 15, 2008 at 3:39 am

    Saat ini hanya tahu beliau dari luar saja, ingin mengenal beliau lebih dekat.

    Like

     
  14. Nugroho Laison

    January 15, 2008 at 3:43 am

    Di kantor saya yg sebelumnya, kami sering berdiskusi mengenai siapa Pak Hidayat Nurwahid, terutama karakternya.

    Beliau kami beri julukan `orang tak waras` terutama di kalangan elit politik, bila kita menganggap waras adalah mengikuti trend, tingkah laku umumnya.

    Beliau mirip dgn almarhum Baharuddin Lopa. Sama-sama tidak waras, karena menolak KKN – Korupsi, Kolusi, Nepotisme…sementara yg lainnya sibuk. Yah ini dia tdk warasnya =) orang berhati nurani dan lurus selalu dicap tidak waras di tengah arus zaman edan dengan banyaknya orang-orang tidak lurus dan membatu hati nuraninya.

    Di tahun 2005, Ketika DPR ramai-ramai ‘menuntut` uang lebih yg katanya hak mereka, terutama kalau kita mendengar komentar Pak Agung Laksono…justru Pak Hidayat Nurwahid mempelopori pengembalian uang atau menyumbangnya ke korban bencana dan rakyat miskin. Suatu gerakan baru di DPR/MPR.

    Beliau orang sederhana namun cendekiawan…itulah gambaran saya membaca di beberapa media massa, terutama majalah Tarbawi.

    Doa saya utk beliau adalah agar Allah meneguhkan hati Pak Hidayat Nurwahid dlm agama-Nya, agar tetap ‘tidak waras’ sebagaimana sekarang dan dahulu =) Aamiin.

    Wassalam,

    Nugon

    Like

     
  15. arfan

    January 15, 2008 at 3:47 am

    bagi saya pribadi, sekilas beliau adalah seorang yang sederhana dan tawadhu’.
    yang sangat menarik bagi saya adalah latar belakang pendidikan beliau sejak dari S1 sampai S3 yang notabene beliau tempuh di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Di negara Saudi ini terkhusus kota madinah, telah mafhum dikenal suatu “paham” yang kata orang disebut dengan “salafy” yang mana paham ini mengharamkan demokrasi termasuk partai politik yang merupakan salah satu unsur yang ada di dalamnya. Tentu saja dengan lingkungan seperti itu “seharusnya” beliau ikut terbawa dengan paham “salafy” tersebut. Namun ternyata beliau tidak “terbawa” dan ketika di INdonesia akhirnya masuk ke partai politik, sesuatu yang tidak sesuai dengan paham salafy. Apa yang membuat beliau tidak terbawa oleh “paham salafy” yang sangat mendominasi “kurikulum” pengajaran di tempat beliau belajar dari jenjang S1 s.d S3? Nah, point inilah yang menurut saya menarik

    Like

     
  16. Sandi Rifana

    January 15, 2008 at 3:55 am

    Assalamu’alaikum wr.wb.

    Dari pengamatan Saya Bapak Hidayat Nur Wahid adalah orang yang :
    1. Konsisten. Banyak orang yang ketika menjadi rakyat menghujat pejabat, ketika orang tersebut diberi kesempatan oleh rakyat untuk mengganti pejabat yang dihujat tersebut ternyata sama sikapnya tidak lebih baik dari pejabat yang dihujatnya. Lain halnya dengan Pak Hidayat beliau tetap konsisten untuk tidak korupsi, berfoya-foya dan bergaya hidup hedonis.
    2. Teladan. Ketika orang sibuk mikirin kekayaannya yang mau diaudit beliau malah sibuk mikirin bagaimana caranya menghemat anggaran negara.

    Like

     
  17. Musthofa Jauhari

    January 15, 2008 at 4:19 am

    Tokoh ini sangat fenomenal, sebab beliau merupakan salah satu diantara dua caleg yang mendapat suara secara nasional tanpa harus memakai rumus bilangan pembagi dsb. menunjukkan banyaknya harapan kepada beliau untuk perubahan Indonesia yang lebih baik. Kalau ada buku tentang beliau gratis tentu sangat menarik, terimakasih

    Like

     
  18. J Rasmana Birdaya

    January 15, 2008 at 4:21 am

    Ass Wr Wb.

    Saya pribadi merasa mudah untuk menerapkan hidup sederhana karena memang semua yang dimiliki hanya bisa untuk hidup sederhana, tapi bagi orang sekaliber Pak Hidayat Nurwahid, hidup sederhana adalah pilihan yang sulit dan penuh tantangan. Saya ingin mencontoh pribadi beliau , tetap
    memiliki sikap yang “benar” yang harus dipilih oleh para pemimpin Indonesia saat ini .
    Saya ingin memiliki buku tsb untuk dibaca, disimak dan diambil hikmahnya untuk diterapkan pada diri sendiri dan kawan-kawan sekerja.

    Wassalam,
    JR Birdaya

    Like

     
  19. zani

    January 15, 2008 at 4:25 am

    assalamu’alaikum wr wb

    saya tidak mengagumi Pak Hidayat Nur Wahid
    saya cuma salut sama Kang Arul yang mau membagikan buku bermutu secara gratis

    wassalamu’alaikum wr wb
    zani

    Like

     
  20. agus

    January 15, 2008 at 4:26 am

    Ada beberapa hal yang bisa saya pelajari dari sosok beliau :
    1. Kesederhanaan, inilah yang perlu dimiliki oleh para pemimpin di negeri ini. Mungkin jika Iran Ada Ahmadinejad dengan kesederhanaanya, maka di Indonesia Beliau merupakan Figur yang cocok. Karena bagaimanapun, dari mulai rasulullah dan para khulafaurasyidin mereka menjadi pemimpin yang hidup dengan kesederhanaan. Begitu juga dengan sosok Umar Bin Abdul Aziz. Nampaknya, krisis di negeri ini perlu dimulai dengan kesederhanaan para pemimpinya.

    2. Beliau sosok Ideal seorang santri. Dimana selama ini santri diidentikan dengan harus menjauhi kesuasaan. Beliau merupakan kader terbaik diantara ribuan Santri Gontor. Sesungguhnya dengan hal ini bisa menjadi bukti bahwa seorang “santri” layak memimpin di negeri ini. Karena kita ketahui negeri ini berdiri pun tak lepas dari peran Ulama. Sesungguhnya Sosok beliau yang alumni Pesantren Gontor bisa menjadi sebuah kebanggaan, karena Gontor sebagai sebuah Institusi Keagamaan “Pesantren Modern” Bisa banyak sekali pemimpin di Negeri ini. Hal ini bisa menjadi sebuah pengakuan bagi negara-negara lain yang phobi terhadap Islam. bahwa Islam itu bisa menjadi Rahmat dalam meimpin dunia ini.

    3. Santun dalam berkomunikasi, munkin mencerminkan sosok beliau dari Solo yang terkenal dengan kultur keramahannya.

    Semoga saya bisa mendapatkan Buku tersebut, dan mempelajari pemikiran-pemikiran serta visi dan misi beliau dalam memimpin negeri ini…Bukankah kita perlu membaca dan selalu mempelajari kearifan…kearifan para pendahulu kita…kesederhanaan, dan kebijaksanaan, Umar Bin Khatab, Umar Bin Abdul Aziz, ….dan kita perlu membaca visi kesederhanaan dalam memimpin di era ini…maka tepat Jika Buku ini terbit di tengah-tengah kita. Selamat.

    Agus Candra

    Forum Lingkar Pena Malang
    081322249040
    email : agus_suhada2003@yahoo.com

    Like

     
  21. syaifuddin

    January 15, 2008 at 4:26 am

    HNW adalah inspirator bagi saya. Ia memberi pencerahan dari tuturan katanya yang bernas, tajam, tapi tidak pernah menyakiti siapapun.

    Ia juga teladan bagi banyak orang, di tengah pemujaan materi yang sedemikian rupa, ia tetap sederhana. Saya rindu dengan teladan baik seperti yang HNW contohkan.

    Like

     
  22. din saja

    January 15, 2008 at 4:26 am

    Niat saya hanya untuk mendapatkan buku. Saya takut berkomentar tentang Pak Hidayat Nur Wahid, nanti bisa-bisa jadi syirik dan terjadi pengkultus-indivuan terhadap beliau. Dua-duanya bisa berdosa, saya dan pak Hidayat Nur Wahid. Semoga apa yang disampaikan tentang beliau benar-benar merupakan sikap pribadi beliau. Saya hanya berdoa agar Bapak Hidayat Nur Wahid tidak menggunakan kepribadian beliau untuk kepentingan politik dan menjadikan beliau takabur dan sombong. Saleum din saja

    Like

     
  23. Ade Asep Syarifuddin

    January 15, 2008 at 4:53 am

    Yth moderator

    Saya layak mendapatkan buku tersebut karena saya sedang mendalami inner journey to peak spirituality. Saya melihat Pak Wahid merupakan orang yang memiliki nilai spiriitual yang sangat tinggi.

    Tidak ada salahnya kalau saya mencoba untuk belajar seperti beliau sehingga hidup saya bisa jauh lebih bermakna dengan mengambil figur orang yang memiliki kompetensi.

    Terimakasih

    Like

     
  24. galih

    January 15, 2008 at 4:59 am

    saya tidak kenal siapa beliau. tahunya beliau ketua MPR and katanya gak doyan duit. tapi lebih dari itu mungkin ada yang bisa ngasih tahu. kok di jaman sekarang masih ada orang yang langka seperti beliau

    Like

     
  25. wulan

    January 15, 2008 at 5:23 am

    Alhamdulillah,,buku tentang Hidayat Nur Wahid sosok ‘uswah’ atau suri tauladan yang baik telah dipublikasikan. Semoga ini semua dapat menginspirasikan kita agar meneladani sosok beliau yang sangat bersahaja.
    Jika saya diberi buku ini, saya akan berterima kasih kepada Kang Arul, karena telah memberi salah satu buku yang memberi hikmah kepada kita dan sangat inspiratif.

    Like

     
  26. Muhammad Subhan

    January 15, 2008 at 5:38 am

    Hidayat Nur Wahid adalah tokoh pembaharuan Indonesia yang berpolitik berlandaskan nilai-nilai Islam yang diajarkan Rasullah SAW. Dia tokoh yang berhasil membentuk kader-kader yang siap “berjihad” melalui Partai Keadilan Sejahtera. Pemikiran-pemikirannya membawa pencerahan dan cukup diperhitungkan di dunia Internasional. Indonesia butuh pemimpin-pemimpin seperti beliau.
    Salam buat Kang Arul. Saya ingin juga menjadi penulis buku, namun saya belum tahu jalannya. Mohon petunjuk.

    Muhammad Subhan
    Bukittinggi, HP. 081374442075

    Like

     
  27. Budi Setiawan

    January 15, 2008 at 6:14 am

    Mengapa saya layak mendapatkan bukunya HNW ini cukup sederhana, sesederhana gaya kehidupan beliau: ingin mengetahui lebih jauh kesederhaan hidup yang dicontohkannya kepada kita.
    Terimakasih

    Like

     
  28. asiandi

    January 15, 2008 at 6:25 am

    Saya tidak ingin terlalu panjang berkomentar pada pak HNW yang tetap sederhana meskipun diamanahi jabatan tinggi. Boleh juga buku tentang beliau jika memang telah ada yang menuliskannya. Kiranya dapat menambah pengetahuan saya terhadap tokoh intelektual dan agamis ini, buku ini layak saya baca untuk menambahkan informasi atas tulisan yang pernah saya buat tentang beliau di http://creasiana.multiply.com/journal/item/3/Kesederhanaan_Buah_Iman_dan_Taqwa

    Like

     
  29. Fitryan

    January 15, 2008 at 6:29 am

    Saya penasaran aja ama tokoh yang satu ini, bener nggak sih dengan apa yang dilakukannya? Kok, ada sih orang yang menjalankan kehidupan seperti dia di tengah orang jor-joran untuk kemewahan? Apakah kesederhanaannya hanya kamuflase belaka ? Sulit lo mencari figur orang-orang sederhana dan peduli pada masyarakat…..

    Like

     
  30. Budiman S. Hartoyo

    January 15, 2008 at 7:22 am

    Assalamu’alaikum Wr.Wb.
    Saya, Budiman S. Hartoyo, mantan redaktur senior TEMPO (1971-1995), kini redaktur eksekutif majalah Islam alKisah, adalah kolektor buku. Beberapa di antara koleksi buku saya adalah buku-buku antik terbitan tahun 1922-1940. Bahkan ada satu dua buku terbitan 1897-1898. Sebuah tulisan mengenai buku-buku antik koleksi saya, dimuat di majalah Berita Buku terbitan IKAPI tahun 1996. Mengenai saya dan karya-karya saya, silakan buka 5 buah blok saya, antara lain http://budimanshartoyo.multiply.com/ dan http://budimanshartoyo.wordpress.com/.

    Tentu saja saya belum dapat memberi komentar apa-apa (atau menulis resensi) mengenai buku-buku karya (atau mengenai) Dr. Hidayat Nur Wahid, ketua MPR-RI, karena memang belum pernah mendapatkan dan membacanya. Tapi, kesan saya, tokoh kita yang satu ini memang memiliki pribadi yang luar biasa. Sederhana, taat beragama, teguh dalam prinsip politik, demokratis, populis.

    Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

    Budiman S. Hartoyo
    (R) – Jalan Mangga II/45, Jatibening Baru, Jatibening II, Pondokgede, Bekasi 17412, telepon 021-8478587.
    (K) – Majalah Islam alKisah, Jalan Salemba Tengah 58, Jakarta 10440, telepon 021-2306188, 39899033.
    (HP) – 08999.939.939.
    (Email) – budimanshartoyo@yahoo.com; budimanshartoyo@gmail.com

    ***

    Like

     
  31. ninok

    January 15, 2008 at 7:51 am

    saya sedang membantu seorang teman melakukan skripsi tentang PKS, so akan sangat membantu jika kami tahu profil sosok penting partai tersebut

    Like

     
  32. imam

    January 15, 2008 at 8:14 am

    Dua jam lebih saya berdiri di pintu masuk Hotel Grasia Semarang, 22 Januari 2007, setahun lalu. Jarum jam menunjuk angka 4. Ketua MPR Dr HM Hidayat Nurwahid MA, orang yang saya tunggu-tunggu, belum juga rampung memberikan ceramah di hadapan para pakar di Jawa Tengah. Saya sudah dijadwalkan oleh asisten pribadinya ketika melobi jam 9 pagi sebelumnya untuk mewawancarai mantan presiden Partai Keadilan Sejahtera itu.

    Oya, perkenalkan saya wartawan “Suara Merdeka”, korannya Jawa Tengah. Kini saya ditugasi mengelola situs “suaramerdeka.com”, media online SM. Sudah lama saya ingin sekali mewawancarai Pak Hidayat. Ketertarikan saya memuncak ketika baru saja menjabat Ketua MPR, beliau sudah menghentak publik dengan menolak fasilitas mobil Volvo. Baginya, Volvo adalah simbol kemewahan yang tidak sejalan dengan kondisi bangsa yang masih dirundung permasalahan.

    Kembali ke cerita, alhamdulillah setelah hampir 2,5 jam menunggu, akhirnya Pak Hidayat muncul. Lengkap dengan wajah berhias senyum. Begitu beliau masuk mobil dinas, saya pun menyusul. Saya duduk bersebelahan dengan beliau di belakang. Beliau di kanan, saya di kiri. Di depan kanan ada sopir dan aspri di jok kiri. Aspri –maaf saya lupa namanya– memperkenal saya dan keperluan saya kepada Pak Hidayat.

    Mobil meluncur menuju Bandara Ahmad Yani. Usai menelepon kolega sana-sini, barulah beliau mempersilakan saya mewawancarainya.

    Waktu itu saya mewawancarai kerumitan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia dan apa solusi menurut beliau. Dan menakjubkan. Di mata Pak Hidayat, kerumitan masalah bangsa ini sebenarnya bisa diselesaikan dengan dimulai dari langkah sederhana. Yakni dengan bekerja maksimal sesuai tugas dan wewenangnya.

    “Kalau saja masing-masing lembaga negara bekerja sesuai dengan tugas dan kewenangan yang dimiliki pasti akan memberikan solusi,” kata beliau waktu itu.

    Cerita di atas adalah salah satu dari sekian kesempatan reportase saya bersama Pak Hidayat. Selain wawancara tadi, sebelumnya saya pernah mewawancarai beliau waktu mengunjungi korban gempa di Klaten dan beberapa kesempatan hadir di Semarang.

    Jujur figur Pak Hidayat menginspirasi hidup saya. Saya salut pada “kesederhanan” dan “kecerdasan”-nya. Saya berdoa moga-moga Pak Hidayat bisa istiqomah. Semoga suatu saat nanti Allah Swt mengizinkan Pak Hidayat untuk memimpin negeri ini. Aamiin. Dan semoga saya bisa terus menggali banyak inspirasi dari beliau. Entah, saya tak tahu apakah buku yang ditawarkan itu bisa memenuhi obsesi. Tapi yang pasti, bagi saya buku itu berarti jika saya tidak memiliki. Moga Kang Arul mengerti. (Hehe… ternyata UUB juga –ujung-ujungnya buku).

    salam

    imam m

    Like

     
  33. sandi

    January 15, 2008 at 8:15 am

    Saya layak mendapatkan buku ini karna saya merupakan salah satu penggemar buku biografi pemimpin yang dapat memberi inspirasi bagi pemuda di zaman yang masih porakporanda ini. Dengan adanya teladan seperti yang ditunjukkan oleh Bpk NHW diharapkan bisa menjadi contoh bagi calon-calon pemimpin di masa mendatang sang sekarang sedang berjuang dengan semangat masa mudanya.

    s&i_tk`05
    Pemuda yang sedang berjuang….

    Like

     
  34. iqbal

    January 15, 2008 at 8:17 am

    saya tahu beliau, tapi hanya dari luar saja dan nggak integral. ingin mengenal lebih dekat sih, sebagai inspirator dan penyemangat.
    semoga saya bisa dapat buku itu, soalnya sedang gemar-gemarnya baca.

    Like

     
  35. Irsyadi Ali

    January 15, 2008 at 8:21 am

    Menjawab pertanyaan, “Mengapa Anda layak dapat buku ini?”
    Ya…karena saya sangat menginginkan. Ingi lebih jauh mengenal beliau, ingin lebih baik seperti beliau, ingin belajar dari beliau. Semoga Ustadz Dayat diberikan ke-istiqomah-an oleh Allah. Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…

    Like

     
  36. Kembara

    January 15, 2008 at 8:29 am

    Satu persamaan saya dengan beliau, di tahun 1998 beliau termasuk yang belum -kalau tidak boleh dikatakan Tidak- setuju jaringan da’wah tarbiyah menjelma menjadi partai, saya juga demikian, bedanya, beliau menjadi Ketua MPP dan saya menjadi Ketua Ranting Cipete Selatan….sebuah lintasan hidup penuh kenangan indah walau serenade biru banyak dirasakan….

    Like

     
  37. lina M

    January 15, 2008 at 8:32 am

    Ass…

    kenapa saya layak untuk mendapatkan buku ini, bukan maksud merendah. karena saya adalah seoarang mahasiswa yang masih labil, butuh tauladan, butuh inspirasi agar hidup saya kedepannya jauh lebih baik. dan satu hal yang membuat saya yakin adalah, tidak semua orang yang sukses, kaya dan berkuasa itu sombong dan bermegah-megahan. hal itu dapat di lihat dari Pak Hidayat Nurwahid. untuk membuktikan itu saya harus mendapatkan buku ini. karena dengan membacanya, semoga saya mendapatkan alasan dan bukti bahwa orang seperti beliau memang layak untuk di jadikan tauladan.
    terima kasih

    Like

     
  38. dian

    January 15, 2008 at 9:14 am

    hmm,.. wajar kan kalau saya gak terlalu percaya ada pejabat publik yang sedemikian sederhana seperti ulasan diatas?? apa ada?? hehehe…
    saya memang tidak terlalu tertarik membaca biografi orang lain, kecuali mereka yang benar2 inspiratif bagi saya…pak Nur? saya lebih banyak gak taunya!
    akan tetapi nampaknya sangat menggembirakan jika ada pejabat kita yang seperti beliau..moga dapat jadi contoh bagi yg lain.

    salam

    Like

     
  39. Amirulloh

    January 15, 2008 at 9:21 am

    Assalamu’alaikumWr.Wb
    Saya tersanjung sekali apabila kang arul bisa memberikan buku pak Hidayat kepada saya. Kenapa bisa seperti itu….karena saya sangat mengagumi beliau!!!. Seorang pemimpin yang tawadhu dan dermawan. Saya mengagumi seorang pemimpin seperti pak Hidayat Nur Wahid saat ini….di Indonesia tentunya!mudah-mudahan dengan adanya pembagian buku pak HNW yang gratis ini kang Arul bisa di terima amalnya oleh Allah SWT…amin.Allahu…Akbar 3X

    Like

     
  40. Irsyad Hadi

    January 15, 2008 at 9:31 am

    Begitu mengetahui informasi ini, saya langsung mengklik blog Kang Arul. Tapi setelah melihat banyak sekali peminat, saya cemas. Jangan-jangan, saya nggak kebagian buku tentang tokoh bersahaja ini. Menurut saya, HNW patut jadi teladan.

    Like

     
  41. M. Joenoes Joesoef

    January 15, 2008 at 9:38 am

    Seorang “pejabat tinggi yang mau tidur di lantai beralas tikar” pastilah menarik untuk di”telisik” kehidupannya, tentu saja dengan membeli bukunya.
    Tetapi, bagi saya, pensiunan, 70 tahun, urusan “membeli” sudah berada di luar jangkauan. Maka yang “gratis-gratis” beginilah satu-satunya harapan yang masih terbuka untuk membaca buku itu.
    Semoga Anda tidak keberatan bersedekah kepada saya. Dan tentu Allah akan memberikan ganjaran yang setimpal untuk itu. Amin.

    Like

     
  42. aderiska

    January 15, 2008 at 9:45 am

    umm, karena bapak Hidayat Nurwahid adalah seorang yang khas, ilmuwan yang menjadi politisi, sangat analitis, sangat berhati-hati dalam bertutur dan juga mengambil keputusan, istri tiga, tidak cocok menjadi eksekutif, karir politik sudah berakhir, sebagai ketua MPR, tidak sombong (tidak seperti amin rais) dimana sebagai ketua MPR masih menguntungkan PKS, dan tidak berani lepas dari SBY.
    hehehhehe… saya lulus ga pak?

    Like

     
  43. apri

    January 15, 2008 at 10:30 am

    saya berumur 25 thn mengingkan sekali buku ini karena beliau merupakan sosok teladan kaum muda, setiap kata-katanya tiak pernah menghujat dan membenarkan suatu pendapat tetapi memberikan penjelasan yang logis. jika saya mendapatkan buku ini saya akan menceritakan dan meminjamkan buku ini kepada teman-teman saya. Terima kasih

    Like

     
  44. Moh. Yamin

    January 15, 2008 at 10:37 am

    Saya cukup angkat topi dengan Hidayat Nur Wahid. Sebab beliau adalah sosok yang belum berselingkuh dengan kekuasaan politik praktis pragmatis. Selama menjadi pejabat belum terlihat melakukan dosa politik kendatipun setiap manusia pasti ada kelemahannya. Oleh sebab itu, saya tertarik untuk mendapatkan buku itu sehingga saya bisa mengenal lebih jauh siapakah Hidayat Nur Wahid sesungguhnya. Saya tunggu kedatangan buku gratisnya ke kantor saya. Alamat Kantor: Jl. MT. Haryono 193 FKIP Universitas Islam Malang 65144. Saya bekerja sebagai staf pengajar. Terimakasih.

    Like

     
  45. Lilik Ishaq

    January 15, 2008 at 10:40 am

    Saya hanya mengenal sosok beliau dari media. Saya mau mengenal beliau lebih jauh (biografi serta pemikirannya).

    Like

     
  46. handono bhakti

    January 15, 2008 at 10:54 am

    mungkin dengan memiliki buku ini, saya bisa sedikit menuntaskan rasa penasaran saya tentang sosok Hidayat Nur Wahid. Sampai saat ini saya belum tahu pasti, mengapa PKS berani mencalonkan Hidayat Nur Wahid menjadi pemimpin negeri ini. Siapa, sih, dia? bagaimana track record kehidupannya? benarkah dia layak dijadikan tauladan?

    Like

     
  47. andips

    January 15, 2008 at 10:56 am

    Saya ingin memiliki bukunya karena saya ingin bercerita ttg HNW ke teman2 saya. Insya Allah akan saya ceritakan bahwa masih ada orang yang diharapkan untuk kepemimpinan Indonesia di masa depan, sosok yang begitu terbuka, elegan, sangat sederhana, bersahaja, dan mau membaur.

    Saya tidak tahu layak atau tidak mendapatkan bukunya secara gratis, tapi saya akan berusaha untuk memilikinya, minimal membelinya.

    Like

     
  48. Nung

    January 15, 2008 at 2:18 pm

    Saya sangat respek kepada Pak Hidayat Nurwahid yang sederhana. Saya juga kagum kepada Pak Hidayat Nurwahid dengan PKS-nya, yang pelan tapi pasti semakin banyak memperoleh simpati dari rakyat. Tapi sebagai seorang wartawan yang bekerja di sebuah TV swasta, saya sering merasa prihatin, karena Pak Hidayat dan PKS kurang mendapat tempat yang memadai untuk publikasi. Saya melihat sendiri, banyak orang pers yang tampaknya takut Pak Hidayat dan PKS semakin kuat dan menguasai politik Indonesia. Padahal orang-orang seperti Pak Hidayat dan partai seperti PKS layak memperoleh kesempatan untuk lebih berperan menentukan arah masa depan bangsa ini.
    Maju terus Pak Hidayat dan kawan-kawan, untuk menggapai ridlo Allah SWT.
    Terima kasih.

    Like

     
  49. midi

    January 15, 2008 at 2:27 pm

    Assalamu’alaikum

    sepertinya sudah terlalu banyak komentar yang masuk dibandingkan buku yang ditawarkan

    Kalau begitu, saya cuman mau menambahkan bahwa, saya pernah mengikuti seminar yang mengundang beliau sebagai pembicaranya…

    Kesan yang saya tangkap dari beliau adalah :
    Bahwa beliau memiliki analisa yang cukup mendalam terutama mengenai permasalahan bangsa ini, namun tampaknya belum diimbangi dengan retorika yang menawan, mungkin pada saat itu beliau lagi letih atau bagaimana? ini hanyalah masalah kemampuan yang bisa dilatih, pada intinya beliau sederhana seperti yang diberitakan di mass media dan cukup responsif terhadap permasalahan bangsa ini.

    “memang seorang negarawan sejati” menurut saya

    Cukup itu saja, semoga belia diberikan kekuatan dan keberkahan hidup. Amiin

    Like

     
  50. pris

    January 15, 2008 at 2:46 pm

    Kenapa saya layak mendapatkan buku ini? Karena saya ingin menumpang baca saja, setelah itu akan saya teruskan ke perpustakaan sekolah sehingga siapa tahu bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca muda. Kita butuh stok pemimpin untuk masa depan kan 🙂

    Like

     
  51. Herman Hidayat

    January 15, 2008 at 2:58 pm

    Suda saatnya para pejabat meniru apa yang dicontohkan oleh Bapak Hidayat Nur Wahid karena disaat kondisi bangsa yg lagi terpuruk ternyta masih ada pejabat yang bermental rakyat kecil, karena perubahan itu harus dimulai dari pejabat, bukan rakyat.

    Like

     
  52. lenijuwita

    January 15, 2008 at 3:16 pm

    Kalau Ahmadinejad saya betul2 mengaguminya, terlihat kesederhanaannya, dari seseorang yang bukan siapa2 sampai bisa menjadi presiden. Kalau DR.HNW sepertinya saya belum percaya kalau kehidupan beliau sederhana, baju yang dipakai yang tampak dimedia terlihat bagus koq berkesan mahal, itu baru baju belum yang lain, lalu apanya yang sederhana ? Atau saya saja yang belum banyak membaca tentang pribadi beliau?

    Like

     
  53. avis

    January 15, 2008 at 4:06 pm

    assalamualaikum semua

    selama ini saya tidak kenal sosok pak Hidayat Nur Wahid. saya belum pernah bertemu langsung dengan beliau, apalagi mengobrol bareng. saya ingin kenal beliau lebih jauh karena di zaman globalisasi ini, sosok seperti beliau menjadi barang langka yg sudah hampir punah.

    saya bukanlah muslim yg fanatik dng partai tertentu tp smoga dg membaca buku ini saya jadi punya pengetahuan tgg partai2 politik di indonesia tercinta.

    saya tunggu bukunya untuk tambahan ilmu saya.
    Thx

    Like

     
  54. Abhiem

    January 16, 2008 at 1:33 am

    Kalau boleh saya bilang, “Untunglah masih ada Hidayat Nur Wahid.” Maksudnya, pada zaman sekarang dimana kejujuran, kesederhanaan, dan penuh sopan santun menjadi hal yang mahal, beliau menjadi penyegar di antara pejabat-pejabat tinggi lainnya yang saat ini masih bercokol. Beliau ibarat berlian yang berada di tengah-tengah lumpur. Ini memang realita. Sepertinya rakyat sudah tidak lagi percaya dengan pejabat tinggi dan segala tetek bengeknya, setidaknya beliau masih menjunjung tinggi amanat. Dan saya tahu, tugas demikian tidaklah ringan. Bagaimana menghadapi cacian sesama kolega, tapi masih mampu bertahan dengan idealismenya. Sudah sepatutnya beliau diberikan penghargaan. Tapi sudahlah, pasti beliau tidak akan bersedia. Karena saya yakin beliau menjadi Ketua MPR bukan atas keinginan pribadi yang berambisi melainkan melaksanakan amanat rakyat. Walaupun sampai saat ini, negara masih dalam kondisi amburadul, namun saya percaya seiring berjalannya waktu, jika masing-masing dari kita punya sedikit saja sikap seperti beliau, negara akan bisa diselamatkan sedini mungkin.

    Saya tak hendak menghakimi, saya hanya sekadar curhat saja. Saya juga tak hendak menyombongkan diri dengan bilang siapa saya sebenarnya. Saya hanya seorang mahasiswa yang menyuarakan kebenaran dan berempati sepenuhnya dengan kondisi yang terjadi di negara kita saat ini. Semoga saya diberi kekuatan seperti beliau untuk terus menyuarakan kebenaran, dimanapun, kapanpun, bagaimanapun, apapun keadaannya.

    Bhima Pri
    081555793515

    Like

     
  55. Ahmad Sobari

    January 16, 2008 at 2:04 am

    Assalamu Alaikum wr.wb

    saya belum bisa melaksanakan ajaran islam secara kaffah, dan masih hubbuddunya. tapi saya mengagumi Bapak Hidayat Nur Wahid. karena sosok sederhananya. dan sangat menginspirasi saya untuk menjadi insan yang lebih baik.

    bagi saya Bapak Hidayat Nur Wahid itu sosok yang mencerminkan akhlak islam yang sebenarnya. Bahkan kalau beliau ikut dalam pemilihan presiden mendatang pasti saya akan memilih beliau.

    lalu alasan saya ingin mendapatkan buku ini secara gratis adalah: karena pasti harga buku ini mahal, apalagi edisi hard covernya. dan budget bulanan saya untuk membeli buku sepertinya tidak akan terjangkau.apalagi sekarang harga-harga kebutuhan pokok naik. dan saya yang dari kalangan menengah kebawah pasti akan mementingkan untuk membeli kebutuhan pokok terlebih dahulu.

    yang pasti intinya saya sangat menginginkan buku ini, kalau nggak dapat hardcovernya, soft cover juga enggak apa2. atau mungkin kang Arul punya voucher discount untuk membeli buku ini juga gak pa2.

    Oh iya kang Arul, saya juga member penulis lepas lho….,
    supaya bisa baca karya para penulis secara gratis(he…3x)

    kayaknya itu sudah cukup untuk menjadi alasan saya dalam mendapatkan buku ini.

    atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

    Wassalamu ‘alaikum wr.wb

    Like

     
  56. sufyan

    January 16, 2008 at 2:38 am

    Boleh juga kang…

    kalu layak atau tidak layak hanya Tuhan dan Kang Arul yang tau…

    Like

     
  57. fauzi

    January 16, 2008 at 3:39 am

    Belajar kebersahajaan dan kesederhanaan dari Pak Hidayat. Seorang rakyat yang hatinya tetap menjadi rakyat ketika berubah menjadi pejabat. Tidak banyak orang yang seperti itu di negeri itu dan itulah suatu sikap yang harus ditiru oleh kita semua. Melalui buku ini mungkin kita semua termasuk saya bisa belajar banyak dari lakon yang dimainkan Pak Hidayat dalam menjalankan perannya. Sekaligus sebuah motivasi tersendiri bagi saya dalam memainkan kehidupan saya termasuk akan memotivasi bagi saya tuk terus dan terus menulis, seperti Kang Arul. (Mendapatkan buku ini, hal yang saya nanti-nantikan)
    Salam motivasi

    Like

     
  58. Isna Puryanta

    January 16, 2008 at 3:55 am

    Prinsip saya kiranya sama dengan beliau yaitu: “gila” hanyalah sebutan tetapi”gila-gilaan” itu sebuah pilihan. Maksudnya mungkin beliau banyak disebut gila karena sebagai pejabat mau tidur dilantai dan tampil sederhana, tetapi dalam berkarya beliau all out alias gila-gilaan. prinsip seperti itu yang saya anut, karena sebagai guru saya sering disebut gila karena tidak pernah menghitung gaji saya, tetapi dalam mengajar saya gila-gilaan.begitu kata orang-orang.

    Like

     
  59. Elenra

    January 16, 2008 at 4:23 am

    Sejak pertama beliau menduduki kursi kepemimpinan di MPR, banyak penerapan kebijakan “kontroversial” yang masih asing buat para anggotanya… yang menurut saya, justru kebijakan yang Baik, yang pernah di lakukan oleh orang yang benar-benar memahami Islam yang sesungguhnya.
    Ibu saya yang notabene seorang non muslimpun sangat mengaggumi beliau… Bahkan Ibu saya selalu bilang “Kenapa bukan Hidayat Nur Wahid yang jadi Presiden, ya?” Jadi, kalau saya yang mendapat buku itu, saya akan memberikan buku tersebut untuk Ibu saya ( berharap mendapat hidayah melalui sikap dan kepribadian dari beliau… amien )

    Like

     
  60. Tata

    January 16, 2008 at 4:31 am

    Hmm..penasaran aja, kenapa orang yang track record-nya bagus, susah banget jadi RI 1…

    Like

     
  61. Fadlan

    January 16, 2008 at 6:04 am

    sebuah kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. dalm kondisi Indonesia yang sebagian orang sudah pesimis dengan adanya para pejabat yang menjadi tauladan, pak Nur membuktikan bisa.

    bukan kerja yang mudah bagi pak Nur, beliau yang berlatarbelakang keislaman yang kuat dengan pendidikan Sekolah di Gontor dan dilanjutkan dengan Pendidikan Madinah sampai gelar Doktornya. Mudah-mudahan Allah selalu membimbingmu.. amin..

    Allahu Akbar

    Like

     
  62. Singgih Arif Kuswara

    January 16, 2008 at 7:31 am

    Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

    Mungkin ini yang membuat ane merasa “jatuh hati dengan beliau. Klo melihat jabatannya orang akan langsung menilai bahwa nih orang pasti orang yang “wah”. Ketua MPR coy. Tapi klo kita selami lebih jauh lagi, maka kekaguman kita akan sosok beliau akan semakin bertambah. Ane pernah denger sendiri dari Ketua Fraksi PKS DPRD Klaten, ketika berkunjung ke Klaten dan bermalam di kantor DPD PKS Klaten, beliau tidur cukup beralaskan tikar dengan ikhwah yang lainnya. Itu merupakan salah satu dari ribuan hal yang mencerminkan kesederhanaan beliau. Dan untuk itu ane ingin tahu lebih banyak lagi dari buku “HIDAYAT NUR WAHID” tersebut. Untuk menambah bekal dalam melaksanakan dakwah didalam sebuah wadah yang Insya’ Allah Dirahmati oleh Allah SWT yaitu Partai Keadilan Sejahtera. AMIN

    Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

    Like

     
  63. Kisdiantoro

    January 16, 2008 at 8:16 am

    Aku pernah membaca banyak tulisan tentang Hidayat Nuewahid, kehidupan, cara berpolitiknya dan kesehariannya. Dia bisa meyakinkan ke semua elemen partainya untuk melakukan banyak hal yang baik, tanpa berharap banyak imbalah. Hanya saja, setelah dia masuk ke MPR, saya tak tahu banyak apa yang dia lakukan sekarang. Malah, banyak isu yang mengatakan dia tak lagi kritis, seperti sebelum menerima jabatan. Semoga ini salah. Harapan saya, dia tetap kritis dan tak terhegemoni sistem pemerintahan yang belum baik.
    Kebetulan, saya sedang menulis fiksi sebuah demokrasi di kampung, ceritanya tentang pemilihan kepala desa. Siapa tahu, buku itu bisa menginspirasi membuat karakter tokoh yang saya buat semakin hidup. Bila berkesempatan memperoleh buku itu, saya senang sekali. Terimakasih

    Kisdiantoro
    Tribun Jabar
    Jalan Malabar 5 Bandung
    081548839486

    Like

     
  64. lemi kurniawan

    January 16, 2008 at 8:24 am

    ingin sekali saya hadiahkan buku ini kepada murobbi saya di depok. lalu saya akan bilang kebeliau: “bang saya mencintai abang seperti saya mencintai ustadz dayat”….

    Like

     
  65. Rosidi

    January 16, 2008 at 8:55 am

    Pertama kali menjadi Ketua MPR. Hidayat Nur Wachid adalah sosok yang patut menjadi teladan. Kesedrhanaan. Merakyat …
    Ia panta menjadi guru bangsa. Dan saya ingin mengetahuin lebih jauh tentangnya.

    Like

     
  66. Dito Anurogo, S.Ked.

    January 16, 2008 at 9:19 am

    Saya ingin memperoleh buku ini karena saya ingin meneladani dan banyak belajar dari Bapak Hidayat Nur Wahid.

    Pengalaman saya sewaktu beliau berkunjung ke UNISSULA dan mau menerima buku karangan saya amat menyentuh hati. Betapa orang besar seperti beliau mau menerima karya “orang kecil” seperti saya.

    Jika saya benar-benar mendapatkan buku ini, Insya Allah saya akan gunakan semua kemampuan saya untuk membangun dan memajukan bangsa dan negeri ini, seperti yang telah dicontohkan oleh Bapak Hidayat Nur Wahid.

    Saya tulus ingin berbuat sesuatu dan memberikan kontribusi yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah Internasional.

    Insya Allah.

    Dito Anurogo, S.Ked.
    JL. Cinde Barat No. 4
    Semarang 50256
    Jawa Tengah – Indonesia
    ditoanurogo@gmail.com

    Like

     
  67. shinta

    January 16, 2008 at 9:47 am

    Selama ini saya hanya tau pak HNW adalah sosok yang jujur, sederhana, religius dan berwawasan luas. Beliau bisa tetap survive di kancah politik yang dikenal sebagian orang “kotor” dan beliau mampu mencoba mengubah citra itu dengan santun dan tidak over acting. Selain itu beliau mampu membawa kadernya dalam koridor yang bersih pula. Ada banyak tanya….Apa, Mengapa, Bagaimana, Siapa dan Dimana yang menjadikan beliau bisa seperti itu??? Semoga buku itu tidak sekedar menjawab tanya tapi juga mampu kami teladani nantinya, tidak hanya untuk saya pribadi tapi untuk umat semua khususnya bangsa kita. Amin

    Like

     
  68. nuri w

    January 16, 2008 at 12:01 pm

    Ana adalah seorang suami, ayah dari dua orang anak yang baru berumur 4th dan 2th yang masih sering mengutamakan “keinginan” dari pada “fungsi”. dalam waktu dekat kami akan hijrah kembali ke kampung halaman untuk memperjuangkan idealisme dan komitmen kami tentang keluarga dan dakwah. Kami ingin belajar dari HNW yang memang sangat sederhana namun luarbiasa.

    Like

     
  69. fathul rahman

    January 17, 2008 at 1:50 am

    Assalamu alaykum wr wb
    Saya tidak terlalu mengenal baik Pak HNW secara pribadi. Namun saya terkesan ketika saya menghadiri acara dimasjid BI dimana beliau menjadi pembicaranya.
    Seorg pejabat negara hadir dgn penampilan sederhana, namun tampak bijaksana dan penuh kharisma. Tutur kata beliau santun, tdk terlalu ‘berat’ & mudah dimengerti. Tdk banyak pengawalan yg saya temui layaknya seorg pejabat.
    Saya merasa ingin mengenal sosok beliau lebih dekat, dan saya percaya ada hikmah yg bisa saya petik dari sosok HNW.

    Wassalamu alaykum wr wb

    Like

     
  70. Nuke Febriana

    January 17, 2008 at 1:51 am

    Hi Arul!

    Menarik banget ide kamu membagi buku ini gratisan dengan syarat spt ini.

    Mengapa aku layak dapat buku ini? Jujurnya, karena aku tidak mengenal sosok Hidayat Nur Wahid, tidak mengaguminya, tidak mengikuti sepak terjangnya -kecuali hanya tahu bahwa dia melesat spt sekarang karena keterlibatannya di PKS- juga tidak mengetahui sedikit pun mengenai latar belakangnya.

    Kalo dah begini, layak kah aku diberi buku tentangnya? Jawabku, layak sekali! Kenapa? Karena dengan aku berpayah-payah menyantroni situs ini aja, menunjukkan kalo aku menaruh minat tuk M E N G E T A H U I mengenai beliau. Dan sebagai orang yang tidak tahu -diberi tahu- dan kemudian -menjadi tahu- adalah sebuah anugerah luar biasa untukku.

    Like

     
  71. ista

    January 17, 2008 at 4:40 am

    Subhanallah, udah sampai angka 70 yang ngasih comment, sedangkan buku yg dibagi gratis hanya 10 biji….! Tapi kalo rejeki saya, gak akan lari kemana, bukan begitu kang Arul? 🙂

    Like

     
  72. Vladd

    January 17, 2008 at 8:22 am

    Setelah lama berpikir, melirik ke sana-sini siapa tau ada yang bagus buat dicontek jadi komen, setelah lama cari-cari alasan yang bagus, tetap saja sulit menulis komentar ini.

    Kalo dengan komentar-komentar di atas dan di bawah ini seseorang bisa mendapat buku secara gratis, sungguh sebuah keberuntungan yang patut diperebutkan.

    Ini bukti bahwa sosok Hidayat Nur Wahid memang masih menjadi magnet yang sangat kuat. Sosok beliau sedikit banyak, terutama kesederhanaannya, bisa dibandingkan dengan Ahmadinejad di Iran sono.

    Saya bingung, kalo saya bilang saya nggak tau tentang beliau, nanti dikira meniru orang lain di komen ini, dong. Kalo sudah tau dan kenal baik, mending saya nggak usah dikasih aja. Tapi saya juga orang Islam, yang sudah pasti menjunjung tinggi ikatan silaturrahmi. Apapun kata orang, (saya nggak meniru, nih) saya belum kenal beliau. Dan karena alasan itu, saya ingin sekali menyambung tali silaturahmi dengan Kang Arul (lho??). Tak kenal maka ta’aruf, dong…

    Daripada berpanjang-panjang, pokoknya, mauuuuu!!!!

    Like

     
  73. riani

    January 17, 2008 at 12:17 pm

    Mengapa saya layak mendapatkan Buku ini..

    Define layak..

    Sebenarnya saya ingin mendapatkan buku ini karena saya ingin mengetahui lebih banyak mengenai Bapak Hidayat Nur Wahid, jujur saja saya punya banyak tokoh yang saya pernah kagumi lantas kering dan tidak lagi pantas untuk dikagumi.

    Pak Nurwahid yang saya tau adalah sosok karismatik yang pandai bicara, gayanya menenangkan serta sejuk.

    Dulu PKS bukanlah pilihan saya, 1 hal, karena walaupun saya seorang muslim namun saya merasa pandangan saya dalam satu dan lain hal cenderung moderat, sementara di awal kemunculannya PK cenderung fanatik dan ekslusif.
    Namun dikemudian hari berubah menjadi PKS dan terlihat lebih membumi dan disitulah pertama kali saya mengenal sosok Bapak Hidayat Nur Wahid, yang dalam kemunculannya di media selalu memberikan jawaban yang lugas, cemerlang dan sahaja..yang terakhir ini paling menyentuh, kenapa? karena dari sekian banyak tokoh hebat di negeri kita, sulit sekali mencari tokoh yang bersahaja..

    Sulit mencari seorang yang pintar namun tetap sadar.

    Jujur, saya lebih tau kehidupan pribadi selebritis yang tidak penting, tidak perlu dan tidak bermanfaat .

    Mungkin, disuatu masa, disuatu chanel, disuatu polling, kehidupan tokoh nasional yang penting, perlu dan bermanfaat bisa nomor satu di televisi kita. Amiin.

    Like

     
  74. Wilda Sastra

    January 17, 2008 at 12:18 pm

    mengapa aku layak dpt buku ini? baca OPINI saya tentang beliau!!!!

    Ketika HIDAYAT Memilih menjadi yang terhormat
    Oleh : Wilda Sastra

    Dalam sebuah seminar di jakarta, mukadimah Panjang yang disampaikan DR.Hidayat Nur Wahid penuh hikmah dan terkesan sebagai sebuah penyampaian sederhana namun luar biasa
    Ketika moderator memperkenalkan Ketua MPR itu dengan Kata “bapak mantan Presiden” terang hadirin tertawa serentak tanpa dikomando sebelumnya. Memang benar beliau adalah mantan Presiden Partai keadilan Sejahtera. Lalu Pak hidayat menyampaikan Mukadimah dengan santai tanpa teks layaknya seorang ustadz memberikan tausiah,” sebenarnya kalau boleh memilih aku ingin menjadi masyarakat biasa seperti dulu lagi.karna dengan demikian aku lebih hidup tenag dan terhormat.” Kata-kata ini sering disalah artikan sebagaimana kebanyakan orang menganggap ketika menjabat adalah masa-masa terhormat. Ketika menduduki posisi adalah masa-masa keemasan mendapat kehormatan lebih daripada menjadi masyarakat biasa.”coba adek-adek Mahasiswa jawab mana lebih terhormat bupati daripada wakil bupati?” serentak kami menjawab “lebih terhormat bupati” Pak hidayat melanjutkan pertanyaannya “lalu mana Lebih terhormat Gubernur daripada wakil gurbernur,mana lebih terhormat presiden daripada wakil Presiden? “ lagi-lagi kami menjawab serentak lebih terhormat Gurbernur dan presidennya” sambil mengangguk Pak hidayat bertanya lagi “kalau gitu mana lebih terhormat rakyat daripada wakil rakyat?” lagi-lagi kami bagai dikomando tertawa serentak.dari jawaban yang terakhir dapat difahami mengapa Hidayat Nur wahid berangan-angan ingin menjadi Rakyat biasa karena itu lebih terhormat. Jika demikian apakah kita menghindar dari jabatan, kedudukan, atau kita masa bodoh terhadap bangsa ini yang membutuhkan seumberdaya Manusia yang mumpuni. Lagi-lagi agunan semua itu adalah kehormatan. Rakyat jelata lebih terhormat dari pada wakil Rakyat di gedung parlemen. Namun wakil rakyat atau pejabat apapun bila mampu berlaku jujur dalam mengemban amanah iakan dimulyakan tanpa pengaruh jabatan yang ia emban.
    Kita bicara pada kondisi saat ini dimana-mana orang asik berebut jabatan,. Peserta Tes Pegawai negeri sipil meluap,bahkan untuk mencapai semua itu tak tanggung-tanggung sogokanpun dilakukan.puluhan bahkan ratusan Juta rela dilepas untuk mengGolkan Posisi itu.betapa cara yang digunakan dengan tidak terhormat padahal tujuan adalah semata-mata mencari posisi terhormat.maka yang terjadi ialah prilaku yang tidak terhormat akhirnya menjadi lakon para pejabat masa kini.
    Terjadinya kecurangan dalam pemilihan kepala daerah, lurah bahkan dalam pemelihian ketua RW sekalipun sering terjadi cara-cara yang tidak lazim yaitu sogokan uang suara hati nurani rakyat bisa dibeli dengan uang. Sehingga yang terjadi ialah budaya korupsi didalam pemerintahan semua itu tak lain untuk mengembalikan modal besar dalam pencarian kedudukan tersebut apalagi jika sang pemimpin menggunakan prinsip aji mumpung maka kesempatan saat berkuasa dijadikan lahan memperoleh kekayaan. Lalau bagaimana dengan yang kalah dalam perebuatan kekuasaan, lagi-lagi uang dan tindakan yang propokatif bisa mendatangkan pendudkung untuk menentang pemimpin yang terpilih, masing-masing berupaya memperkuat posisi dan membeberkan keburukan lawan politiknya sehingga yang terjadi ialah budaya hujat menghujat berakhir dengan tindakan- tindakan anarkis. Di benak mereka seakan hanya berkata “maka hancur hancurlah kita bersama” tak ada lagi budaya membangun yang ada hanya kekerasan. Ini menunjukan hilangnya nilai-nilai kesusilaan, . Harga diri atau kehormatan tak dibutuhkan lagi semua demi memenuhi kepuasan nafsu duniawi.
    Ungkapan Hidayat Nur Wahid “mana lebih terhormat Rakyat dari pada wakil rakyat” dan “mana lebih terhormat Presiden daripada wakil Presiden” perlu kita pikirkan dan mendalami makna semua itu bahwa kita lebih terhormat menjadi rakyat biasa daripada Abdi bangsa yang tidak jujur.saat ini rakyat dan wakilknya kadang-kadang sama saja kerena si wakil dipilih langsung oleh rakyat. Pilih apakah kita inign jadi rakyat yang terhormat atau wakil rakyat yang tak terhormat atau memang kita memilih menjadi ornag yang tidak terhormat sama sekali.
    Mari mengikuti jejak Pan Hidayat…..!!!!!!

    Like

     
  75. amel

    January 17, 2008 at 12:49 pm

    Saya mungkin ga punya alasan yang sangat kuat dan pengenalan yang mendalam seperti teman2 yang udah ngirim komentar di atas. Yang saya tau Pak Hidayat itu luar biasa, wong yang ngeliatnya aja rasanya sejuk, walaupun belum kenal lebih banyak. Makanya saya pingin juga punya buku itu, sekalian biar bisa diskusi sama Bapak saya yang agak ga yakin sama beliau. Kalo mau beli sendiri entar disensor sama Bapak yang punya duit. Tapi kalo punya sendiri kan bisa nunjukin ama Bapak dan nodong Beliau buat baca sambil bilang, “Ini loh Pak…”

    Like

     
  76. Afrina Fajar W

    January 17, 2008 at 1:47 pm

    Assalamualaikum akh Arul

    Saya mengenal Hidayat Nur Wahid (HNW) sebagai sosok yang santun dan bersahaja..pemimpin yang mampu menempatkan dirinya pada tempatnya tidak lebih dan kurang..pemimpin yang tindakan, komentar dan pandangannya terasa sejuk, mampu menjadi penyeimbang di antara berbagai pihak. Hal tersebut dapat kita lihat dari ucapan dan tindakan beliau selama ini di media massa. Sikap beliau ketika dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain dalam menyikapi sebuah masalah, dimana beliau memandang arif dan bijak, tanpa menyudutkan pihak tertentu dan memperkeruh suasana. Hal tersebut menjadikan beliau disegani tidak hanya oleh kawan, naun juga oleh “lawan”.

    Saya pernah menghadiri sebuah forum panel yang dihadiri oleh banyak aktivis mahasiswa dimana beliau menjadi salah satu pembicara/panelis. Ketika salah satu peserta bernada keras menyudutkan beliau, beliau dengan arif mampu menjawab dengan jawaban solutif, tanpa terpancing untuk bersikap reaktif. Menjawab dengan jawaban reflektif..dimana audiens diajak untuk terlibat dalam pemikiran dari jawaban tersebut sehingga apa yang disampaikannya adalah sebuah ajakan untuk bersama melakukan suatu perubahan menuju perbaikan, bukan hanya berhenti pada wacana semata…

    Sebagai seorang pemimpin, pribadi sehari-hari beliau pantas untuk ditiru.. ketika dalam suatu kesempatan saya bersama bersama beliau berkunjung ke lokasi pembangunan sekolah pascagempa bumi di DIY dan sekitarnya. Kami berangkat dari rumah beliau pagi dan menunggu di mushola dekat rumah beliau. Rupanya, yang menyebabkan kami menunggu adalah HNW sedang membersamai ibundanya tercinta makan pagi bersama, karena mengingat usia ibu beliau sudah lanjut sehingga agak lambat makannya. Saya jadi ingat bagaimana ayah George Washington membiasakan keluarganya makan pagi bersama sebelum semua anggota keluarganya beraktivitas dalam hari tersebut. Melalui “ritual tersebut” dia mendidik anggota keluarganya untuk mempererat hubungan kekeluargaan karena di ruang makan tersebut mereka bisa saling dekat satu dengan yang lainnya, bercerita tentang dirinya dengan segala aktivitasnya, saling menasihati dan memotivasi..tanpa merasa rendah satu dengan yang lainnya. Sesibuk dan sepadat apapun jadwalnya, andaikan telah diatur dengan baik, “ritual” tersebut menjadi salah satu “tarbiyah” di rumah tangga. Ketika mau keluar berangkat, beliau tak lupa untuk mencium tangan ibundanya, salah satu hal yang sudah sangat jarang sekali kita lihat di anak-anak muda Indonesia sekarang. Salah satu wujud hormat kepada orangtua dan kerendahan diri kepada Allah SWT.

    Memang tidak ada mahluk ciptaanNya yang lepas dari salah dan dosa, namun saya ingin suatu saat saya dapat menjadikan figur beliau sebagai salah satu teladan bagi anak saya disamping teladan utama kita: Rasullullah SAW, dan para sahabat beliau yang setia.
    Saya ingin di rumah saya terdapat bacaan yang dapat memotivasi anak saya untuk bercita-cita besar, bersikap sebagai pemimpin besar dari kecil, dengan meneladani cari sikap dari Rasulullah, para sahabat, dan para pemimpin Islam. Sehingga bacaan yang akrab dengan dia sejak dari kecil adalah bacaan-bacaan tersebut, yang akan terekam dengan kuat dalam ingatannya sejak kecil tentang sosok-sosok pemimpin Islam yang layak ditiru. Semoga akh Arul bersedia membantu saya. Jazakallah Khairan Katsir

    Wassalamualaikum warahmatullah

    Like

     
  77. its_azti

    January 17, 2008 at 4:15 pm

    Segala puji hanya pada Allah Swt..
    yang senantiasa membimbing langkah Pak Hidayat Nur Wahid hingga bisa mendapatkan komentar sedemikian dari media, dan dari teman-teman yang lainnya…

    karena itulah, siapa yang tidak ingin buku tersebut. termasuk saya.

    semoga pak hidayat juga senantiasa sabar, dengan pujian yang bejibun di blog ini….

    Like

     
  78. Vee

    January 18, 2008 at 10:02 am

    Sebab kami di Padang akan menyambut PILKADA, kami sedang membutuhkan referensi PEMIMPIN YANG DIANGGAP BAIK…secara, saya ini juga penjual buku…jadi mau saya promosiin juga gituh…saya juga dosen lagi…mau saya bedah tu buku di kelas maupun diluar kelas bareng mahasiswa dan mahasiswi yang ngambil mata kuliah saya…biar mereka tahu, masih ada harapan untuk mencari dan menemukan figur pemimpin masa depan Indonesia, Sumatera Barat, Padang…apalagi UNAND…yukz…kali aja pak Hidayat Nur Wahid mau jadi rektor UNAND…hmmm…minimal Dekan FISIP UNAND…peeeh…apa ga bakalan islamy tuh kampus…tapi yah…apapun komentar saya yang ngawur ini, intinya saya sangat antusiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaassssssssssssssssssssssssssss bangetz kalo Kang Arul mau kasih bukunye…yukz…semoga kebaikan Kang Arul akan berbalas yang terbaik dari Allah SWT. dan dikarunia putra yang hebat juga setelah putrinya yang hebat juga…setidaknya bisa seperti Ayah-Bunda mereka…Amin…:)

    Like

     
  79. ateu

    January 18, 2008 at 10:05 am

    subhanallah inilah sosok tauladan yg ditunggu2…apalagi to kaum muda… yang jiwa glamour & ingin pemernya tdk terbendung….semakin banyak pendapatan malah semakin banyak pula pengeluarannya ..karena gaya hidup yg hedonis & konsumtif sdh merajalela dmana2…, dtambah makin mudah & banyak sekali tempat …. yg membuat semua orang lapar mata..
    saya terkesan sekali dengan gaya hidup beliau yg semakin tinggi pendapatannya..tapi malah sebaliknya…semakin sederhana gaya hidupnya…Subahanallah…
    kenapa saya ingin mendapatkan buku ini…????
    jelas sekali karena saya ingin tahu bagaimana tips dan triks beliau dalam kehidupannya sehari-hari yg penuh dng glamournya kaum elite politik disana.sehingga saya bisa menirunya minimal sekali dpt saya aplikasikan dalam kehidupan saya sehari2 dan keluarga saya..terutama to adik laki2 saya yg baru mau masuk kuliah tahun ini…
    setidaknya dia paham dan yakin bahwa tauladan masa kini selain Tauladan utama kita Nabi Muhamad SAW dan para sahabatnya yg terkenal sederhana dalam kemewahannya. ternyata bisa teraplikasikan dan direalisasikan dengan apik, baik dan nyata melalui sosok beliau (hidayat nur wahid) yang mudah2an Allah swt senantiasa menjaga agar keteguhan beliau tidak akan goyah diterjang apapun,… dan mendapatkan amunisi sabar yg takan habis dimakan waktu…dan menjadi inspirasi kita semua bahwa kita semua pasti bisa….seperti beliau…semangat…

    Jazakallah Khairan Katsir utk k’Arul….

    Like

     
  80. rohma

    January 18, 2008 at 1:39 pm

    wah banyak banget yang menginginkan buku ttg pak HNW ini, saya jadi agak pesimis apakah kang arul akan memilih saya. tapi sepertinya saya layak mendapatkan buku ini karena saya mengagumi beliau meskipun tidak banyak yg saya ketahui ttg ketua MPR kita sekarang ini.

    Like

     
  81. Galuh Syahbana

    January 20, 2008 at 11:11 am

    Assalamu`alaikumwrwb
    Wah banyak sekali yang menginginkan ini. Saya pikir bagi orang yang obyektif dan masih peduli dengan idealisme di ranah politik, mas Hidayat adalah salah satu sosok yang paling bisa dijadikan teladan. Siapapun yang akan mendapatkan bukunya dengan gratis pasti akan mendapat manfaatnya untuk lebih mengenal sepak terjang beliau. Saya pribadi, jika dikasih gratis bersyukur, ngga dapat juga bersyukur. Yang pasti kang Arul dapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT

    Like

     
  82. ida

    January 20, 2008 at 1:32 pm

    Subhanallah………begitu banyak yang ingin mengenal beliau lebih dekat:)
    Kenapa saya merasa pantas mendapatkannya? Seperti yang lain, saya ingin mengenal beliau lebih dekat, mengambil teladan dari sikap2 beliau, karena selama ini saya dan suami kagum dan salut kepada beliau, kami pernah mendengar cerita dimana beliau tidak malu untuk belanja sayur mayur di pagi hari walaupun beliau sdh menjadi pejabat pemerintah. Satu yang saya harapkan adalah, saya bisa mendapatkan buku ini sebagai kado milad untuk suami tercinta, terima kasih untuk kang Arul sebelumnya karena sudah memberi kesempatan untuk mencoba mendapatkan buku ini:)

    Ida-semarang

    Like

     
  83. Fathin

    January 21, 2008 at 2:29 am

    Aku kenal Pak Hidayat ketika ia menjadi kontroversi akibat kebijakannya yang mengganti mobil mewah para pejabat menjadi mobil yang lebih sederhana, dengan alasan penghematan dan efesiensi anggaran negara.

    sejak itu aku menjadi salut kepada beliau. kontroversi mengenai sakitnya Pak De (Suharto) juga dapat di tanggapinya dengan bijak.

    ini baru secuil cerita dari Pak Hidayat. tidak ada alasan lain bagiku untuk mendapatkan buku ini, selain untuk mengenal lebih dekat sosok yang bersahaja ini.

    seorang sosok pemimpin yang membumi.

    Like

     
  84. CHAIRUL SALEH

    January 21, 2008 at 5:51 am

    bismillah wa alhamdulillah
    sebuah kesederhanaan yan patut dicontoh di tengah2 bangsa yang hedonis ini.
    saya hanya ingin menirunya, semoga melalui buku HNW, saya bisa lebih paham ttg kesederhannan beliau.
    jazakallah

    Like

     
  85. syarif furqon

    January 21, 2008 at 7:16 am

    Subhanallah, yang selalu menciptakan semuanya berpasang-pasangan.Termasuk ada yang baik dan yang buruk.
    Kenalnya saya dengan Ustadz sudah sangat lama, ketika beliau mengisi tausiyah di Pesantren saya bermukim.
    Ketika itu beliau hadir sebagai teman dari Mudir Ma’had, belum sebagai Presiden Partai. Subhanallah, sungguh menggugah tausiyah yang diberikan.
    Tak pantas untuk mendapatkan sebuah kebaikan dari seseorang termasuk buku yang menceritakan kehidupannya, kecuali kebaikan untuk selalu menjadikan suri teladan dan uswah selain dari Nabi Muhammad dan Para Ulama terdahulu.

    Like

     
  86. jon

    January 21, 2008 at 8:48 pm

    semua orang menginginkan buku ini tidak berdasarkan inti sari dari bukunya tapi lebih kepada dorongan untuk mendapatkannya secara gratis, ini adalah sebuah kewajaran karena sulitnya untuk mendapatkan buku dengan harga yang pas… mengapa begitu sulitnya orang mengakses informasi lewat buku, bukankah buku alat pembebasan manusia jadi manusia yang bebas adalah manusia berduit… ini adalah sebuah kesalahan… saya tidak menginkan buku ini sebagai upaya akibat dari nilai “gratis” secara materi tapi alangkah lebih baiknya jika kita menghargai buku ini sebagai upaya untuk memahami lebih jauh mengenai siapa sebenarnya pa nur itu…

    Like

     
  87. myorangeworld

    January 22, 2008 at 4:28 am

    Saat ini saya bersama teman2 mengelola sebuah perpustakaan sosial (berandabuku.blogspot.com). Kami kadang menerima secara gratis buku2 biografi tokoh tertentu (biasanya dr tokoh partai) yang bahkan kiprahnya pun kami tak pernah dengar. Ingin rasanya kami memiliki buku biografi sejenis ini. Dengan adanya buku ini di perpustakaan kami, insyaAllah masyarakat akan otomatis akan mengenal lebih jauh Tokoh Islam Indonesia yang bersahaja seperti ini, yang saat ini kiprahnya masih bisa dilihat & didengar di masyarakat.
    Yukni & Friends

    Like

     
  88. Marni

    January 22, 2008 at 7:25 am

    Karena saya ingin mengetahui lebih banyak tentang karakter yang beliau miliki. serta menjadikan tokoh ini salah satu sumber inspirasi bagi pembentukan karakter dalam setiap karya tulis/sastra saya.

    Like

     
  89. Depe

    January 22, 2008 at 9:34 am

    Hidayat Nur Wahid
    Nama yang sering saya baca dan dengar dari media massa. Tetapi saya tidak tau sosok seperti apakah beliau. Banyak yang bilang (dari komentar-komentar di sini saja sudah banyak) kalau beliau adalah orang yang sederhana, santun, dan sifat-sifat lain yang kontras dengan pejabat-pejabat negara kita pada umumnya. Apa benar beliau seperti yang dikomentarkan orang-orang? Jika beliau mencalonkan diri menjadi presiden nanti, tahun 2009, bagaimana saya akan memilih beliau kalau saya tidak mengenal beliau sebelumnya? Kan seperti kata pepatah, “tak kenal maka tak sayang”. Mungkin dari buku tersebut saya bisa mengenal beliau lebih dalam.

    Like

     
  90. iqbal dahsat

    January 23, 2008 at 2:04 pm

    Saya sedang membaca Capita Selecta nya M. Natsir dan selanjutnya saya harus baca buku tentang Dr. Hidayat. NW karena saya akan meneruskan perjuangan mereka

    Like

     
  91. Indra

    January 24, 2008 at 8:08 am

    saya tidak tau apa masih ada bukunya atau sudah dibagi semua, karena sudah 90 org yang menginginkan buku itu, tapi saya merasa layak untuk mendapatkan buku itu dari kang arul…, karena selain untuk mengenal lebih jauh tentang sosok Hidayat Nurwahid dan memang beliau layak untuk dikenal lebih dekat oleh banyak orang, juga untuk memberikan kestiqohan kepada beliau sebagai Qiyadah didalam berjamaah.

    Like

     
  92. totok

    January 24, 2008 at 8:09 am

    Dengan hanya menjadi makmum sholat magrib yang diimami oleh Bapak Hidayat Nur Wahid, rasanya sangat – sangat tidak cukup untuk bs lebih mengenal beliau.

    Padahal kala itu, setiap hari kala saya selalu melalui lorong di samping ruang kerja beliau. Sangat jelas terpampang plang nama orang ‘besar’ di salah satu pintu “Ruang Kerja Ketua MPR, Dr Hidayat Nur Wahid”. Ya..lantai 9 Gedung Nusantara III MPR RI. Melewati lorong di lantai 9 itulah untuk mencapai lantai 10, di mana saya menjadi tenaga honorer di bagian Media Visual.

    Suatu kebanggaan, setiap hari saya merasa ‘bertemu’ dengan Pak Hidayat walaupun hanya melintasi sebuah plang nama.

    Suatu sore, dari lantai 10 saya turun ke mushola yang ada di lantai 9. Selesai mengambil air wudlu, berjejer rapi di atas karpet, bersiap akan sholat Maghrib sambil menunggu seseorang yang masih wudlu. Dan seseorang yamg kami tunggu menrampungkan wudlunya itu adalah Dr Hidayat Nur Wahid.

    Menuntaskan wudlunya, beliau segera ke tempat sholat, dengan tersenyum dan mempersilahkan diantara kami untuk menjadi imam. Silahkan bapak saja, seolah sepakat diantara kami tidak ada yang bersedia menjadi imam.

    Iqomah selesai dilafalkan, dan bismillah, Doktor mengambil tempat sebagai Imam, dan Allahu Akbar, takbiratul ikram pun serentak kami ikuti.

    Selesai sholat kami bersalaman, ingin rasanya saya berkenalan dengan beliau, entah mungkin dengan menyapa “Pak saya Totok, sama sama dari Klaten” tapi saya simpan, tidak kuat bibir saya untuk mengucapkan.

    Walaupun kalau saya nekatpun saya percaya kalau beliau pasti akan senang berbagi cerita dengan saya mengenai Prambanan, Lele nJanti atau apa sajalah tentang kampung halaman kami.

    Tidak dengan mendapat tutur langsung dari Dr Hidayat, saya rasa dengan membaca buku tentang beliaupun dapat mengobati keingintahuan lebih dalam tentang beliau.

    Totok Sulistiyanto
    Kebon Jeruk – Jakarta Barat

    Like

     
  93. Haryono

    January 24, 2008 at 11:14 pm

    Saya mengenal profil beliau sebagai aktivis partai, tetapi beliau juga seorang tokoh masyarakat yang dihormati dilingkungannya. Tidak seperti pejabat pada umumnya, ia seorang yang “memasyarakat”, tidak individualis atau eklusif. Ia juga dikenal sebagai negarawan yang amanah. Mungkin jika saya bisa mengenalnya lebih lengkap, bisa jadi beliau saya rekomendasikan untuk menjadi Presiden RI 2009. Yah semoga sukses deh Pak!

    Like

     
  94. Ammy Ramdhania

    January 25, 2008 at 9:11 pm

    Aku tahu pak Hidayat Nurwahid, waktu beliau menjabat Ketua PKS. Sebagai simpatisan aku ingin tahu banyak tentang beliau. Jadi saat ada kesempatan beliau hadir dalam forum apapun, aku coba hadir.
    Saat beliau menjadi pejabatpun, aku selau kagum dengan performancenya.
    Tapi kekagumanku itu sulit kuungkapkan kenapa?
    Apakah karena aku merindukan atmosfir Islam mengisi rongga bumi Indonesia yang telah nyaris kering kerontang ?
    Apakak alu terobsesi dengan khalifah Umar, sehingga merindukan kehadirannya di bumi Indonesia yang nyaris kehilangan budayanya ?
    Aku harus tahu siapa beliau, sehingga aku yakin kenapa aku mengaguminya ?

    Like

     
  95. Nia Kania

    January 28, 2008 at 7:41 am

    Dear Moderator…

    Jika ada 1000 pengagum Hidayat Nur Wahid maka sayalah 1 diantaranya…

    Jika ada 100 pengagum Hidayat Nur Wahid maka sayalah 1 diantaranya

    Jika ada 10 pengagum Hidayat Nur Wahid maka sayalah 1 diantaranya

    Jika ada 1 pengagum Hidayat Nur Wahid maka itu adalah saya.

    Saya pantas mendapatkan buku itu bukan hanya karena saya pengagumnya yang senantiasa menjadikannya contoh teladan ketika dalam pembicaraan saya bersama para PNS, pekerja, aktivis dan politisi atau orang umum… tapi saya adalah pengagum yang senang berbagi keindahan kehidupan HNW. Buku itu tentu membantu saya meyakinkan orang-orang bahwa ada orang-orang biasa yang luar biasa itu nyata bukan isapan jempol…

    Semoga bermanfaat

    Like

     
  96. septi

    January 28, 2008 at 7:58 am

    WOW….saya sudah orang yg ke 95 yang menginginkan buku ini dari penulisnya. Saya mengenal beliau dari ceramah2nya, dari pemikirannya dan dari cerita2 orang2 yang dekat dengan rumah beliau…saya selalu berkhayal…tentunya juga berharap dan berdoa…semoga Allah berkehendak beliau menjadi RI 1, agar negara ini dapat lebih daman, aman, bermartabat dan beriman

    Like

     
  97. arbain

    January 29, 2008 at 10:16 am

    Saya ingin mencontoh karakter beliau dalam kehidupan sehari-hari. Melihat dari dalam, melihat hal-hal sederhana yang terlewatkan tetapi sangat berarti.

    Kita saat ini sedang mengalami krisis ketauladanan. Semoga HNW dapat mengisi kekosongan ini.

    Like

     
  98. a_zhie

    February 25, 2008 at 4:19 pm

    Ternyata kita punya sosok pemimpin macam ahmadimejadnya Indonesia

    Like

     
  99. hendra

    February 25, 2008 at 4:25 pm

    Assalamu’alaykum

    saya butuh buku karena saya pembelajar…..!!!

    Wassalam,

    Hendra Ikhwan

    Like

     
  100. Wahyu Widi

    February 26, 2008 at 12:39 am

    Saya berprofesi sebagai guru di sebuah Sekolah Gratis “Ibu Pertiwi” yg beralamat di Jl. Pancoran Timur VIII no. 4B Komplek Perdatam, Jakarta 127703. Telepon/fax : 021-79904124.
    Harapan saya tidak muluk-muluk, buku tsb akan saya jadikan salah satu referensi wajib untuk “Diskusi Tokoh Besar” di kelas saya. Mengingat murid-murid saya dari mulai tukang koran, pembantu RT, tukang parkir, penjaga warkop, dsb maka mereka membutuhkan perubahan paradigma untuk menjadi lebih sukses lagi.
    Semoga buku tsb bisa menginspirasi mereka yg kurang beruntung tsb, & semoga kang Arul yg membagikan buku dg gratis mendapat limpahan pahalaNYA. Amin

    Wahyu Widi
    021 – 9303 2484

    Like

     
  101. Firdaus Cahyadi

    February 26, 2008 at 12:43 am

    Saya kagum dengan kesederhanaan Hidayat Nur Wahid.

    Like

     
  102. Firdaus Cahyadi

    February 26, 2008 at 12:44 am

    Saya kagum dengan kesederhanaan Hidayat Nur Wahid

    Like

     
  103. Jenar S

    February 26, 2008 at 1:19 am

    Assalamu’alaikum Wr WB

    Sehari-hari saya beraktifitas di Dompet Dhuafa Republika, dr sinilah saya beberapakali bertemu dengan pak Hidayat, yang saya ingat adalah saat Panen Raya Padi Organik di Lembaga Pertanian Sehat-Dompet Dhuafa Republika.

    Saat itu para pejabat yang datang antara lain: Lurah, Camat, Bopati, Mentri Pertanian, dan Ketua MPR.
    Semua pejabat rata-rata membawa pengawal atau ajudan yang banyak, malah ada yang dikawal pakai mobil patroli polisi.

    Yang menarik adalah Pak Hidayat, yang datang hanya ditemani oleh seorang sopirnya.

    Saat itu ada yang bertanya ke sopirnya: Pak , pak hidayat sama siapa datangnya?
    Sopir tersebut menjawab : Bapak datang sendirian mas.
    Trus ada yang bertanya lagi : Enggak dikawal patroli ?
    Sang sopir menjawab : Bapak nggak mau mas…, soalnya kan harus bayar…

    Sangat2 sederhana sekali sosok pak Hidayat ini, saya ingin lebih mengenal lagi sisi kehidupan pak Hidayat.

    Terimakasih bila saya dapat buku tentang pak Hidayat.

    Wassalam.

    Like

     
  104. indra budi legowo

    February 26, 2008 at 1:50 am

    Bisa jadi saya bukan orang yang pantas memiliki buku tentang Ust. Hidayat.
    Saya hanya seorang yang coba meneladaninya bukan hanya mengaguminya..
    ada hal yang membuat saya meneteskan air mata..setelah mengetahui sendiri kesederhanaan beliau, ketika seminar nasional dikampus saya..P Hidayat sebagai narasumber, ditengah acara tiba-tiba HP P Hidayat berbunyi..dan mata semua orang bahkan sorot kamera wartawan langsung mengarah kebeliau..ternyata hal yang membuat semua mata tertuju kebeliau adalah HP yang digunakannya adalah HP monophonic Nokia tpe 3350. Dan yang lebih membuat saya makin percaya akan karakter kepemimpinannya adalah ketika saya mencoba sms beliau..satu hal yang saya tanyakan..apa solusi dari semua permasalahan hidup…dan beliau menjawab sms saya.rakyat biasa..”Tadabburi dan laksanakan kandungan surah wal’ashri, InsyaAlloh anda akan dapat hikmah positif’
    Saya kira masih banyak hal yang mengagumkan dari sosok beliau, namun Hidayat Nur Wahid hanya akan jadi sosok tanpa makna bila kita hanya kagum tanpa mencoba meneladaninya.

    Like

     
  105. Rizki Prananda

    February 26, 2008 at 2:32 am

    Saya suka beliau dan hanya tahu dari koran dan internet serta cerita teman-teman karena saya tidak mampu membeli buku.

    Like

     
  106. Sugi

    February 26, 2008 at 2:44 am

    Saya tidak terlalu mengenal beliau selain dari omongan beberapa rekan yang kebetulan aktif di kepanduan. Sosok beliau kemudian terkenal setelah partai yang beliau usung mendapatkan suara yang signifikan pada pemilu 2004 yang kemudian membawa beliau menjadi Ketua MPR RI 2004-2009. Sayangnya MPR bukan lagi Lembaga Tertinggi di RI dan perannya sekarang ini lebih menggigit DPR daripada MPR. Melihat kegigihan beliau yang secara konsisten menegakkan syariah Islam dan konstituen partainya, terus terang saya sangat salut dan saya juga termasuk salah satu yang melihat potensi beliau menjadi salah satu alternatif pemimpin bangsa di masa mendatang.
    Satu-satunya keraguan pribadi yang menyeruak adalah, apakah pak Hidayat jika nanti diberi amanah memimpin bangsa ini, apakah beliau berani dan mampu bertindak tegas menghukum para koruptor?

    Like

     
  107. Eko Ariefianto

    February 26, 2008 at 2:53 am

    Seorang tokoh yang berkarakter. Sikap dan pemikirannya mencerminkan seorang pemimpin sejati. Orang besar yang tidak segan bergaul dengan orang kecil. InsyaAllah beliau adaalah tokoh yang selalu berkomitmen kepada kemaslahatan umat.

    Like

     
  108. adhi

    February 26, 2008 at 3:10 am

    saya sangat ingin mendapatkan bukunya karena saya pasti “vote” untuk beliau dalam pemilihan “indonesian hero”… selama beliau tetap istqomah dijalan Allah… selama itu saya akan terus mendukung beliau…. Yang pasti saat ini saya sangat berkeinginan sekali untuk mendapatkan bukunya… free or not free….

    Like

     
  109. ahmad pranggono

    February 26, 2008 at 3:11 am

    saya ingin menggunakan buku ini untuk belajar. kemudian dari hasilnya akan saya transfer kepada murid-murid saya. alhamdulillah saya seorang guru. dengan murid-murid yang luar biasa dan tantangan yang tidak biasa. saya mau buku ini menjadi salah satu senjata saya untuk menghadang arus budaya dan gozwul fikr yang tak terbendung. mudah-mudahan dengan buku ini di tangan, bisa dimanfaatkan untuk mengajarkan kepada generasi muda akan bagaimana menjadi pejabat yang menjadi teladan, trima kasih

    Like

     
  110. Dewanto

    February 26, 2008 at 3:17 am

    Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

    Saya belum banyak tahu tentang beliau, hanya pernah membaca biografi singkat beliau untuk referensi siapa wakil rakyat yang layak saya pilih pada Pemilu Tahun 2004 yang lalu. Beliaulah yang saya percaya mewakili rakyat untuk duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat.

    Jika saya dianggap pantas menerima buku tersebut, setelah saya baca, saya akan pinjamkan pada rekan-rekan saya yang berminat. Supaya lebih banyak yang bisa meneladani Pak HNW dan kemanfaatannya buku lebih banyak, buku tersebut nantinya akan saya sumbangkan ke perpustakaaan masjid di kantor saya.

    Terima kasih

    Like

     
  111. Sonny

    February 26, 2008 at 3:29 am

    Ada yahhhh….., gini hari ada tokoh nasional yg sesederhana itu???? wah jadi pengen tau banyak neh….
    kalo itu semua memang benar adanya… engga ada kata lain 2010 pak hidayat kudu jadi presiden… tapi… bener engga??? wah harus baca bukunya dulu dong???

    MAU DONG BUKUNYAAA… HE..HE.. (wajah melas)

    Like

     
  112. Juhana

    February 26, 2008 at 3:44 am

    Menjadi seorang yang ikut merasa bangga dengan hadirnya sosok seorang Hidayat Nur Wahid ditengah krisis moral negeri adalah saya salah satunya.

    Beliau tokoh panutan umat dengan kebersahajaan hidup dan ketinggian budi menjadikan teladan dan banyak hikmah yang dapat diperoleh melalui buku ini.

    Semoga buku ini dapat dijadikan acuan berpikir, pelajaran bagi setiap orang untuk hidup mulia walau tak bergelimang harta. Bahkan hanya dengan menatap keteduhan wajahnya dapat terlihat ketulusan hati dan akhlak beliau. Saya sangat menginginkan buku ini sebagai rujukan bersikap dan tingkah laku, semoga amal baiknya dapat terus menular kesetiap umat.

    Juhana, Jatinegara

    Like

     
  113. Andy Tri

    February 26, 2008 at 3:49 am

    Pak Hidayat Nur Wahid ?
    Salah satu sosok yang fenomenal dengan kesederhanaan dan keteguhan hatinya. Mungkin dapat disandingkan dengan Presiden Ahmadinejad

    Dengan mendapat buku ini (semoga), membuat saya bisa mempelajari lebih jauh sosok beliau dan mengambil suri tauladannya.

    kalau bisa buku tentang Presiden ahmadinejad dibagi juga dong

    Like

     
  114. hadi

    February 26, 2008 at 3:51 am

    “mengapa Anda layak mendapatkan buku ini!”

    Buku ini bukan buat saya pribadi, buku ini akan selalu berpindah tangan dan berganti pembaca, setiap pembaca yang satu telah menuntaskannya. Ibarat lari estafet atau surat berantai, akan semakin banyak orang yang akan bisa membaca, berfikir, memahami dan meresapi dalam hati, untuk selanjutnya bisa mencontoh dan meniru teladan2 yang baik dari “Pak Ustadz”.
    Sehingga sedikit demi sedikit akan terjadi perbaikan pada pribadi2 manusia Indonesia dan lingkungan/masyarakat.

    Like

     
  115. yudhi

    February 26, 2008 at 4:05 am

    Assalamu`alaikum wr. wb.
    sebagai orang awam ingin menambah wawasan juga kagum atas sikap kesederhanaan beliau.

    Like

     
  116. Mohamad Fauzi

    February 26, 2008 at 5:40 am

    Mungkin ada yang lebih berhak mendapatkan buku ini dibanding saya. Yaitu mereka yang saat ini merindukan adanya pemimpin-pemimpin yang juga ulama dibalut dengan sifat2 teladan Rasulullah saw,… amanah, bersih dan sederhana…. perkataan dan tindakan yang menyejukkan hati.
    Insya Allah, Pak Hidayat, adalah salah satu dr generasi pembaharu yang diidamkan oleh masyarakat Indonesia. Bisa jadi, 5 orang yang Kang Arul berikan buku tsb dapat menjadi salah satu bagian dari generasi pembaharu tersebut setelah beliau-2 tersebut meneladani Pak Hidayat dari buku dan sepak terjangnya. Amin.

    Dan saya? …Doakan menjadi orang yang ke-6 … karena sore nanti, saya akan cari buku itu. Trims Kang Arul, sudah memberikan kita2 referensi bagus untuk perbaikan diri.

    Like

     
  117. purnomo

    February 26, 2008 at 5:43 am

    Saya orang awam dan sangat tidak mengenal beliau, saya berharap bisa mendapatkan buku tersebut untuk lebih bisa mengenal karakter, sifat, dan yang lain2nya yang bersangkutan dengan beliau. Selama ini saya hanya dengar selentingan2 mengenai beliau.

    Like

     
  118. amin heru wijayanto

    February 26, 2008 at 6:00 am

    Assalamu’ alaikum wr wb,

    Ustadz Hidayat Nur Wahid, ana mendoa’kan semoga beliau diamanahi bisa menjadi presiden negeri indonesia ini. InsyaAllah negeri ini akan lebih mendapat rahmat dari Allah SWT. Amin.., ana suka membaca kisah2 seputar orang2 sukses di dunia, tapi kalau buku yang satu ini, InsyaAllah adalah kisah orang sukses baik di dunia maupun di akhirat kelak. ana berharap sekali bisa mendapatkan buku ini, jazakallah khoir atas perhatiannya.

    Like

     
  119. dian

    February 26, 2008 at 6:23 am

    Assalamu`alaikum wr. wb.

    Saya ingin Buku itu, karena saya ingin seperti Beliau.

    Like

     
  120. M. Dian

    February 26, 2008 at 8:36 am

    ===== Siapa pak Hidayat…???=====
    Laki-laki desa yang menjadi ketua MPR
    Laki-laki sederhana, mantan Presiden Partai
    Laki-laki yang tawadhu
    ===========================
    Hanya itu saja yang saya tau….
    ===========================
    Tapi jika anda memberi tau saya lebih banyak lagi saya akan berterimakasih….

    Like

     
  121. Novan Aulia

    February 26, 2008 at 10:42 am

    “mengapa Anda layak mendapatkan buku ini!”

    Karena saya perindu kebaikan yg mencintai pribadi-pribadi terbaik. Beliau adalah salah satunya.
    Smoga buku tersebut memberikan inspirasi pd jiwaku yg menanti perubahan yg terbaik
    di zaman ini

    Novan Ar
    Jl.MT Haryono No 112 Kav.3 Malang ( Depan KPRI Unibraw)

    Like

     
  122. agus kurniawan

    February 26, 2008 at 3:16 pm

    “mengapa Anda layak mendapatkan buku ini!”

    Assalamu’alaikum, wr wb.

    Saya ingin mendapat buku ini karena di sini tidak tersedia,

    saya ingin mempunyai buku tersebut karena kagum akan kesahajaan beliau.

    (Anyway, bila ada yang punya file soft copy tolong infonya..?)

    wassalam
    Agus Kurniawan
    Ruwais-Abudhabi
    Uni Emirate Arab.
    +971505725821

    Like

     
  123. zainuri

    February 26, 2008 at 4:33 pm

    ustadz Hidayat Nur Wahid, kedatangannya di Jogja selalu dinanti. Sosok aktivis, tokoh dna pemimpin bangsa ini memang sangat sderhana. Bahkan saking sederhananya, sampai-sampai banyak fasilitas yang sebetulnya sah-sah saja diperoleh, beliau tolak. Semoga bisa dicontoh banyak tokoh lainnya. Keluarganya juga sangat sederhana. Jawaban beliau sangat lugas, namun hati-hati, tidak bercabang. Sehingga menentramkan tidak menimbulkan kontroversi. bahkan kalau habis mengisi di Jogja, beliau dijamu oleh panitia acara di kaki lima sangat senang. tidak menuntut macem-macem. Tidak ada salahnya dekat dengan wong cilik, malah ahrus itu… ^_^

    Like

     
  124. Rustam Karim

    February 26, 2008 at 10:59 pm

    Bismillahirrahamirrahim

    Assalamu’alaikum wr.wb.

    Khaifa Khaluk Ikhwah fillah 🙂

    “Rasulullah saw bersabda, diakhirat nanti ada sekelompok orang yg bukan Nabi, Syuhada, maupun Anbiya akan tetapi membuat cemburu Nabi, Syuhada, maupun Anbiya karena Amalan-amalan yang dilakukannya, siapakah orang2 tersebut mereka adalah orang2 yang mencintai karena Allah pada hal mereka tidak ada hubungan Nasab keturunan sama sekali, tetapi Cinta mereka karena Allah begitu kuat pada hal mereka tidak pernah bertemu sebelumnya, mereka mencintai amalan2 saudaranya, ketika bertemu selalu mengucapkan salam(bukankah salam itu do’a SaudaraQ),Selalu Tersenyum 🙂 karena seyum adalah sedekah, selalu memberi hadiah kepada Saudaranya.

    Mereka benar-benar saling mencintai karena Allah tidak dari segi status, fisik, keturunan, tetapi mereka mencintai karena Agama yg dianutnya yaitu Dinul Islam
    (di riwayatkan oleh Umar bin Khattab, ra)”

    Pak Uztadz Hidayat Nurwahid yang Ana cintai karena Allah swt, Qta hanya pernah satu kali bertatap muka di Masjid Kampus UGM 2 tahun yg lalu tapi Qta belum pernah jabat tangan dan Ana bercita-cita suatu saat nanti kalau Allah swt menjodohkan ketemu lagi, itulah yang membuat Ana sangat mencintai Pak Ustadz karena Allah swt, karena Kredibilitas Pak Ustadz untuk perbaikan ummat Islam tidak di ragukan lagi di Indonesia negeri yang mayoritas ummat terbesar dunia Amiin.

    Smoga Pak Ustadz bisa mempertahankan Idealisme Pak Ustadz hingga Khusnul khatimah nantinya n kelak Qta dipertemukan Allah swt di Surga_Nya Amiin sebagaimana rindunya Anas, ra kepada Rasulullah saw meminta kepada Allah swt agar kelak dipersatukan Rasulullah di Surga_Nya pada hal beliau selalu mengatakan amalan saya tidak sebaik para sahabat yg lain apa lagi Rasulullah saw, tapi saya mengharapkan pertemuan dengan Rasulullah saw kelak di Surga_Nya dan Smoga Qta semua dipersatukan Allah swt dengan Rasulullah saw, Sahabat, Anbiya, orang2 Saleh termasuk Qta semua ummat Muslim yang taat kepada Allah swt dan Rasul_Nya di surga_Nya nanti Amiin Allahuma Amiin. Wallahu’alam 🙂

    Like

     
  125. deny imam

    February 27, 2008 at 1:29 am

    Bissmillahirrohmanirrohim..

    Ustad Hidayat salah satu inspirator bagi saya, baik kesederhanaanya, tutur katanya, intelektualitasnya, pergaulan kemasyarakatannya. beliau memang seorang da’i sejati dalam sejarah pergerakan indonesia..sampai “ngefansnya” pada beliau pernah suatu ketika dalam sebuah interview kerja saya pernah di tanya, siapa tokoh idola saat ini? saya jawab dng mantab “Hidayat Nur Wahid”. bagi saya dialah tokoh yg saya kagumi untuk masa saya sekarang ini..

    Like

     
  126. Jodi

    February 27, 2008 at 1:32 am

    Alasan saya: HNW for president 2009 !

    Like

     
  127. Abu Hani

    February 27, 2008 at 3:31 am

    Buku ini akan menjadi referensi untuk banyak nilai. nilai kesederhaan, ketawadhu’an, kepakaran, keistiqomahan, kesabaran menghadapi fitnah dunia. Semoga akan menjadi warisan generasi kemudian, yang hanya akan mendengar sepotong nama, tanpa berkesempatan menikmati senyum keramahan yang selalu terpancar dari wajah beliau.
    Sebagai yunior beliau dari sebuah institusi yang telah mewarnai pemikiran dan pribadi beliau selama belasan tahun, saya turut berbangga bahsawanya di Indonesia masih ada figur seperti Ust. Dr. Hidayat Nur Wahid!

    Like

     
  128. hendra

    February 27, 2008 at 6:06 am

    assalamu’alaikum..
    weleh-weleh..kenapa saya layak ya..ndak tau ya layak apa ndak..cuman saya pingin dapet ni buku..kenapa?
    gampang aja :

    “MENJADI MANUSIA PEMBELAJAR”

    jazakallah wa afwan

    Like

     
  129. indri

    February 27, 2008 at 8:22 am

    Sesosok manusia yang langka, yang mungkin di angan-angankan oleh manusiapun tidak karena menganggap hal itu mustahil ada didunia. Jadi untuk sebagian orang banyak yang mengenaralisir para pejabat yang ada. Menutup mata tentang hal yang telah dia anggap sebagai sesuatu yang ga masuk akal. Dan buku ini adalah bukti nyata, adanya manusia bumi yang menjelma menjadi manusia langit, walau selalu tidak ada kesempurnaan pada diri manusia. Sekaligus ini menjadi bukti pada orang-orang yang menganggap bodoh manusia-manusia jujur lagi baik, menyepelekan orang secara dzahirnya semata. Akan kupersembahkan untuk papa tercinta, agar bisa melihat segala sesuatu dari dekat…

    Like

     
  130. Esqie

    February 27, 2008 at 9:42 am

    Abang Hidayat Nur Wahid…
    Sang Pelayan Ummat..
    Pemimpin Sosok Teladan..
    Setiap Langkahnya jihad…

    Ya Allah…..
    Kami Rindu pemimpin yang sholeh..
    Pemimpin yang gemar ke masjid..
    Pemimpin yang sholat subuhnya di Masjid…

    kembali ke Asholah da’wah…

    Like

     
  131. arief hidayat

    February 27, 2008 at 12:29 pm

    Ada beberapa alasan kenapa saya harus dapat buku ini :
    1. Beliau adalah salah satu tokoh yang saya kagumi karena prinsip yang beliau pegang
    2. orang paling berani menentang Digdaya Amerika serikat di Indonesia dengan diadukanya AS kepada mahkamah internasional
    3.Lulusan Gontor yang istiqomah menjaga Sunnah2 Pondok (Motto Pondok dan Panca Jiwa Pondok) ketika sudah tidak tinggal lagi di almamater tercintanya…
    4. Low Profile

    Like

     
  132. ADNAN

    February 27, 2008 at 2:08 pm

    Aku terkesan sama seorang Hidayat Nur Wahid, orangnya jujur, Kok masih ada ya orang seperti HNW, Sederhana banget berpenampilan apa adanya, bertutur lemah lembut akan tetapi kuat dalam pendirian itulah sosok Hidayat Nur wahid

    Like

     
  133. irawan

    February 27, 2008 at 4:31 pm

    tertarik sih dengan beliau. dan saya gak berharap dapat gratis. walaupun akhirnya buku ini dijual sekalipun, saya mau membelinya.

    Like

     
  134. caksaif

    February 28, 2008 at 4:16 am

    Jika ada kebaikan ada pada seorang yang beriman mengapa tidak kita jadikan cerminan diri minimal untuk diri sendiri atau paling tidak kita jadikan pelajaran untuk orang-orang yang beriman lainnya. Maka buku yang menjelaskan tentang kehidupan yang sederhana terkait dengan profil Hidayat Nur Wahid adalah kebaikan yang ada pada beliau. Maka dengan lebih mengenali diri beliau dari buku tersebut bisa menjadi pelajaran.

    Like

     
  135. Taufiqur Rahman

    March 2, 2008 at 4:43 pm

    Sekiranya saya menjadiseorang pemimpin (Qiyadah) kelak…Insya Alloh saya akan mencoba bercermin kepada pribadi beliau yang bisa saya dapatkan infoirmasinya dari buku ini. Semoga beliau tetap teguh dalam kezuhudannya.

    Like

     
  136. armunanto

    March 3, 2008 at 6:55 am

    betapa susahnya mencari sosok pemipin negeri nan kaya raya ini.
    baru saja terlihat berita di televisi, seorang ibu sedang hamil 7 bulan dan putranya meninggal dunia karena tidak makan (inna lillahi wa inna ilaihi rojiun), paahal daerah tsb merupakan lumbung penghasil padi di sulsel.
    sosok panutan seperti beliau pantas dijadikan teladan, tentang kesederhanaan dalam kesehariannya, tentang rumah tangganya, dalam ingkungan kerjanya.
    inilah kiranya sosok pemimpin masa depan Indonesia

    Like

     
  137. yuari

    March 3, 2008 at 12:32 pm

    Kalo dah terbit, saya beli deh….. karena berkunjung kerumah beliau diklaten dan berjabat tangan, tak cukup untuk mengenalnya……
    walaupun saya tak mengkultuskan beliau, tapi memang harus saya akui bahwa beliau salah satu orang yang dapat dijadikan teladan……dan pemimpin masa depan……
    INSYA ALLAH…
    🙂

    Like

     
  138. H. Herlambang

    March 4, 2008 at 4:57 am

    Saya ingin mencontoh kehidupan beliau, kami sekeluarga kagum pada sosok beliau yang sangat sederhana, walau kami hanya tahu sebatas apa yang terlihat saja. Pingin rasanya kenal lebih jauh dari beliau, semoga kesampaian keinginan ini, Amien.

    Like

     
  139. Dessy Permata Sari

    March 6, 2008 at 2:50 am

    Saya layak mendapatkan buku ini karena saya salah seorang yang kagum dgn kesederhanaan beliau. Ketika harta kekayaan pejabat diumumkan bbrp thn yg lalu…sy sempat tercengang…subhanallah…Pak Hidayat memang seorang tokoh yg “Paling Kaya”. Sangat kontras dgn pejabat2 publik lainnya. Pernah dalam suatu acara yg juga dihadiri oleh pak Hidayat, saya perhatikan pengawalan yg dilakukan utk salah seorang pengurus republik ini, amat sangat-sangat biasa….mungkin juga karena acara yg beliau hadiri tdk terkait dgn urusan kenegaraan. dan kendaraan yg dipakai pun hanya sebuah Kijang kapsul dgn keluaran tahun yg cukup lama. Namun pancaran sinar keteduhan dan ketawadhuan tak pernah lengkang dari wajahnya…dan tutur katanya yg santun, nasihat dan tausiyahnya sarat makna serta memiliki ruh, yang dapat menggugah orang2 yg mendengarkannya. Saya harap semoga banyak orang lagi yang dapat mencontoh perilakunya….amin

    Like

     
  140. suyati

    March 8, 2008 at 1:57 am

    Mengenal pak hidayat bagaikan menguntai butiran mutiara. Siap sikap dan tutur kata sangat bersahaja. hidup sederhana tidak membuat beliau terhina, hidup penuh ilmu tidak membuat ia berbusung dada. Ingin hati mengenal sosok beliau yang lebih dalam untuk menjadikan diri lebih baik dan mencontoh sosok yang berpribadi mulia… Semoga beliau bisa menjadi pemimpin Indonesia yang bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik

    Like

     
  141. zukruf

    March 10, 2008 at 6:53 am

    kemarin saya berkesempatan melihat beliau dengan ibundanya dari dekat. Terlihat kedekatan anak dengan orang tua. Senyumnya tersengging kepada warga yang berbaur dalam sebuah acara jalan sehat di kampung halaman kemaren. Sejak dulu saya baru bisa mengenal beliau melalui media. Baru sedikit hal yang saya ketahui tentang kesederhanaannya di tengah godaan “gelimangan harta dan jabatan” tentang ketawadluannya ditengah “ketinggian Ilmunya”.Tentang low profilnya kepada siapa saja dan keterbukaan tangannya bagi yang membutuhkannya. Sungguh sosok pemimpin idaman bangsa.
    Ku berharap bisa meneladani beliau dari semua aspek kebaikkannya. Dan kuberharap dapat mendapatkan buku itu sebagai salah satu jalan untuk mengenal beliau lebih dekat…

    Like

     
  142. Edi Rahmat

    March 24, 2008 at 1:56 am

    Assalamu’alaikum.
    Bertemu muka pun belum pernah apalagi nak berjabat tangan. Bau sudah sampai walaupun minyaknya belum saya dapati.
    Saya kagum atas kiprah beliau yang terus memberikan teladan sesuai yang diajarkan Rasulullah Muhammad Saw. Sangat sulit untuk mendapati orang seperti beliau di kalangan pemerintah Indonesia yang (maaf) terkenal korup. Semoga Allah selalu meneguhkan niatnya serta menjaganya sehingga akan lebih banyak lagi orang seperti ini di Indonesia. Kami sangat butuh orang-orang seperti beliau.

    Like

     
  143. lili rojali

    April 15, 2008 at 5:25 am

    saya sangat merindukan seorang pemimpin yang adil

    Like

     
  144. Dian

    April 16, 2008 at 5:07 am

    Pemimpin Indonesia yang sebenarnya, sederhana, berwibawa

    Like

     
  145. Nasrullah

    April 18, 2008 at 4:12 am

    Beliau yang saya kenal :
    1. Cerdas, terlihat dari setiap tutur katanya mengalir bagai air disertai alasan-alasan yang sangat ilmiah dan intelektual.
    2. Berani, terbukti ketika yayasan beliau difitnah masuk dalam daftar teroris, tapi beliau menantang pemerintah AS untuk membuktikannya, yang akhirnya pemerintah AS meminta maaf kepada beliau.
    3. Bersih, sudah jelas kan?? anti korupsi…!!!
    4. Bersahaja dan sederhana.
    5. Peka & Peduli, terbukti dari setiap bencana yang menimpa bangsa ini beliau langsung terjun ke lokasi. Dan ini tidak banyak di akses oleh media massa. Bahkan terhadap aliran sesatpun yang bisa merusak aqidah umat beliau turun tangan.
    6. Alim, ini pun tidak ragukan lagi kefasihan dan kefahamannya dalam ilmu agama. Ketika itu saya mengikuti pengajian beliau di Masjid Iqro Pondok Gede.
    7. Energic, beliau ini rajin olah raga setiap pekan setidaknya 1-2 kali main bulu tangkis.
    8. Mungkin anda ingin menambahkan…??

    Hmmm…. Sepertinya beliau sangat cocok untuk memimpin bangsa yang begitu besar ini…

    Like

     
  146. Nasrul

    April 27, 2008 at 10:09 pm

    Assalamu’alaikum,

    Saya layak untuk mendapatkan buku tsb, karena saya merasa masih termasuk ‘pecinta dunia’ yg masih memerlukan pencerahan. Mudah2an buku tsb bisa menjadi referensi buat saya.

    ::it’s kangarul::

    Like

     
  147. Mgs. Hendri

    May 7, 2008 at 1:41 pm

    Aku paling suka kesederhanaan. Bahkan orang-orang yg hidupnya sederhana selalu menjadi idolaku. Mulai dari Rasulullah, Ahmad Dinejad, M. Yasin dll. Hidup sederhana itu sangat realistis, aman dan tanpa beban.
    Bisa jadi dengan mendapatkan buku mengeni Hidayat Nur Wahid ini, saya bisa lebih banyak belajar dari beliau….

    Like

     
  148. novento

    May 12, 2008 at 8:27 am

    Saya belum tahu apa2 mengenai beliau. Saya hanya tahu bahwa dia orang baik di Indonesia. Karena itu saya ingin dapat buku ini untuk mengetahui siapa beliau.

    Like

     
  149. luluk

    May 13, 2008 at 10:33 am

    Ass

    Sepanjang hidup yang saya lalui belum pernah saya mempunyai tokoh idola, saya sendiri nggak tahu ketika saya mengetahui namanya, sikapnya dan pola pikirnya . Beliau memberikan inspirasi bagi buat diri saya kelak suatu saat jikalau saya diberi kesempatan menjadi seorang pemimpin, saya ingin menjadi pemimpin seperti beliau. (sabar, sederhana, tawadhu’ dan penuh dengan isi)

    Like

     
  150. Annisa Fabila

    May 24, 2008 at 5:26 am

    Hidayat Nur Wahid adalah tokoh di era reformasi yang berasal dari kalangan bawah,saya ingat saat beliau berkunjung ke Yogyakarta sambutan yang diterima tidak berlebihan.Sosoknya yang sederhana selaras dengan filosofi orang Jawa.

    Like

     
  151. Japra

    June 17, 2008 at 4:49 am

    Jadilah pendukung Hidayat Nur Wahid di Facebook:

    http://www.facebook.com/pages/Hidayat-Nur-Wahid/17701687148

    Like

     
  152. Agung S

    June 17, 2008 at 5:01 am

    Saya mengenal para ustadz di kalangan PKS dari media maupun dari rekan2, tapi belum menemukan sosok yang luarbiasa setelah ust. rahmat abdullah selain beliau ini (kebetulan Pak Hidayat konon tetangga dan teman karib ust. rahmat). Di jaman yang kilau dunia melenakan banyak orang bahkan yang mungkin kita kenal dulu sebagai orang baik dan saleh, ternyata masih ada orang yang istiqomah seperti pak Hidayat ini. saya mengenal dari guru ngaji yang kebetulan sama-sama di madinah, beliau mengatakan bahwa pak hidayat dari dulu orangnya memang begitu, santun, sederhana tapi tegas. dan kata kunci yang saya tangkap adalah zuhud. kata yang sering diucapkan oleh para dai namun saya sulit mencari teladan.

    Saya berambisi ingin memiliki buku tersebut, namun manfaatnya bukan untuk saya. saya hanya ingin orang-orang/tokoh-tokoh yang saya kenal, yang sudah pesimis dengan calon pemimpin yang mereka cari, bisa membaca buku ini lewat tangan saya, semoga terbuka bahwa masih ada pemimpin yang sederhana dan peduli dengan rakyat.

    Like

     
  153. Anugrah Roby

    June 18, 2008 at 5:09 am

    Saya merasa layak mendapat buku itu karena:
    1. Ustadz Hidayat adalah sosok tawadhu’ dan sederhana, meski ia kini menjadi pejabat publik, itulah yang ingin saya pelajari dari beliau: bagaimana mempertahankan gaya hidup zuhud di tengah gemerlap fasilitas yang ada. Sebab, saya juga sedang mengalami transisi gaya hidup itu (walau sangat jauh dari Pak Dayat)

    2. Saya salah satu penanggungjawab isi http://www.pksbinjai.org dan saya ingin membuat ulasan buku itu di web tersebut

    3. Saya seorang penulis lepas yang berniat meresensi buku itu di media-media lokal Sumatera Utara…

    4. Saya ingin meneladani Pak Dayat dan menularkannya pada orang lain

    Itu aja

    Like

     
  154. aca

    June 25, 2008 at 4:50 am

    layak atau tidaknya saya mendapatkan buku sosok “HIDAYAT NUR WAHID” saya kembalikan kepada sang pemberi. keinginan utama saya mendapatkan buku itu, agar bisa lebih jauh mengenal sosok abi (ayah), ustadz, sekaligus murabbi dalam membangun sebuah perubahan dengan memberi tauladan (contoh) yang baik.

    Like

     
  155. heri

    July 7, 2008 at 2:23 pm

    keinginan saya membaca buku tersebut untuk bisa jadi tauladan buat diri saya sendiri maupun keluarga, supaya mencontoh apa yg sudah dilakukan tokoh Hidayat Nur Wahid tersebut. Karena sekarang jarang sekali kita temui pemimpin yg seperti beliau. Sehingga menurut saya beliau layak dicalonkan menjadi capres berikutnya. Insyaallah dg pemimpin yg bisa memberi contoh yg baik rakyat akan ikut menjadi baik pula.

    Like

     
  156. ANDY SAMSUL A

    July 24, 2008 at 1:57 am

    saya ingin mengetahui lebih dalam keseharian Ustadz Hidayat Nur Wahid lewat buku tersebut, karena beliau adalah sosok yang patut diteladani oleh semua pejabat yang ada di Indonesia ini.Beliau sosok pejabat yang komitmen dengan agamanya, sholat jamaah 5 waktu di masjid, terlebih sholat shubuh, hidupnya sederhana serta berusaha untuk melayani masyarakat dan lebih mengedepankan kepentingan rakyat dari kantong pribadinya, yang bertolak belakang dengan kebanyakan pejabat sekarang yang haus KKN.Semoga Ustadz Hidayat diberi kesempatan oleh ALLOH SWT untuk memimpin bangsa dan negara ini, dan masyarakat Indonesia mau mendukung agar masyarakat adil dan sejahtera dapat segera terwujud.aamiin.ALLOHU AKBAR

    Like

     
  157. Firdaus

    August 19, 2008 at 6:54 am

    Saya memang layak mendapatkan buku ini karena saya selama ini hanya tau dari media cetak dan Televisi. tentang kesederhanaan beliau harus menjadi panutan setiap orang. juga saya ingin tau lebih jauh tentang kesederhanaan beliau mungkin lewat buku ini.

    Like

     
  158. lukman

    September 8, 2008 at 3:09 am

    Saya begitu mengagumi sosok Pak Hidayat nurwahid yang begitu sederhana, sopan dan rendah hati tapi tegas dan lugas dalam bekerja dan memerangi korupsi dan penyimpangan agama oleh kaum liberal..
    saya dalam setahun terakhir banyak membaca beberapa tokoh muslim yg pantas jadi panutan seperti Pak Hidayat Nurwahid, Pak Anton Apriyanto (Menteri pertanian), Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dll. yang begitu sederhana, begitu dekat dengan rakyat, mau merasakan apa yg dirasakan oleh rakyat tp tegas dalam memerangi ketidak adilan.
    Tetapi saya mengenal sosok pak Hidayat nurwahid hanya di media masa, televisi dan internet, mungkin dengan buku ini saya dpt mengenal lebih jauh tentang sosok beliau untuk saya ambil nilai2 tauladan yg ada pada diri beliau.

    Like

     
  159. Supriyono

    September 17, 2008 at 11:32 am

    Saya seorang PNS yang sangat mengagumi sosok beliau. Ustadz HNW adalah sosok realitas yang layak dijadikan teladan dalam kehidupan penyelenggaraan negara. Sebagai seorang pejabat tinggi negara beliau mengumandangkan bagaimana hidup sederhana. Pemikiran dan sikap beliau selalu menginspirasi orang untuk berbuat kebaikan. Semoga beliau dapat menjadi pimpinan tertinggi di Indonesia nanti.
    Supriyono 08111980188

    Like

     
  160. sigit

    September 19, 2008 at 3:23 pm

    assalamu’alaikum

    saya berharap beliau adalah imam kita dalam konteks negara 2009.
    kalaupun tidak jadi bagi saya beliau tetap imam.

    Like

     
  161. sepky mardian

    September 23, 2008 at 4:43 am

    Assalamualaikum

    First, ana senang sekali bisa surfing dan bisa ketemu blog ini saat ketik di google “khutbah hari raya pak hidayat”. Subhanallah, bak sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

    awalnya ana cuma ingin cari khutbah hari raya yang pernah disampaiakan ust hidayat, alhamdulillah ana menemukan lebih dari itu. bisa memperoleh ebook buku tentang ust hidayat (kalau diperkenankan)

    dalam pandangan saya, beliau (ust. hidayat) adalah dinatara sedikit orang, ustad, tokoh masyarakat, pejabat publik yang hanif. banyak tauladan yang beliau contohkan di tengah hausnya kita terhadap sosok tauladan yang benar2 kita dambakan.

    awal saya membaca biografi ust hidayat adalah saat dimuat di majalah Tarbawi kalau gak salah. kurang lebih seperti komentar awal yang mengawali tulisan di blog ini

    thanks…syukran jazilan
    sepky ibn syakir

    Like

     
  162. ahmad hudan R

    September 30, 2008 at 2:16 pm

    Seorang Pahlawan yang mempunyai Jiwa Perindu.
    Dan……..
    Sekarang jiwa itu merindukan Surga.

    Like

     
  163. agus triyono

    October 9, 2008 at 8:14 am

    saya mengidolakan mahmod ahmadinjead presien Iran,, adapak sosok seperti beliau di indonesia ini . . .

    Like

     
  164. anggun putra utama

    October 12, 2008 at 6:53 am

    Asslm,
    Pa kabar kang Arul, lam knal..?
    Saya akan menikah dan keperibadian Ust. Hidayat menjadi kepribadian yang akan saya terapkan mulai lingkungan keluarga , jadi saya layak mendapat buku tersebut.
    Perubahan dimulai dari keluarga dan membesar ke negara,,amin

    salam
    anggun putra utama
    katalis17@yahoo.com

    Like

     
  165. Mukhlis Rais

    October 18, 2008 at 1:29 pm

    Saya hanya berharap semoga keshalehan Ustadz Hidayat Nur Wahid mampu memberikan hidayah kepada rakyat Indonesia khususnya yang sedang berproses menuju perbaikan, dan umumnya umat di dunia. Amiin…

    Like

     
  166. indra

    October 24, 2008 at 3:54 am

    saya pengin sekali punya bukunya…sebagai pelengkap kekaguman saya pada beliau. terima kasih

    Like

     
  167. yanto

    November 7, 2008 at 9:19 am

    begitu banyak ilmu yang belum saya dapatkan,..
    semoga dengan mendapatkan buku ini, lebih banyak lagi ilmu yang masih harus saya cari.

    Like

     
  168. Edy Wijaya

    April 4, 2009 at 2:42 am

    Aslm.
    Pendapat saya mengenai ust Hidayat Nur Wahid karena ia sosok yang pertama kali saya kenal dalam dunianya berpolitik dan memberikan contoh yang sangat berbeda dari tokoh-tokoh politik yang lain. Ia memberikan warna lain yang beda dalam sikap dan tutur katanya. Ia adalah orang pandai ( S3 ) dan dapat saja ia menjust lawan politiknya dalam berorasi namun ia tidak lakukan walaupun dapat dikatakan ia mempunyai pendukung masa yang solid. Sikapnya yang santun mencerminkan pribadi yang akan disukai orang banyak. Sikap ini yang membawa kepada kebaikan, perubahan dalam setiap aspek. Kenapa saya merasa orang yang pantas menerima buku – buku tentang dia karena saya dalam menyelesaikan tugas akhir perkuliahan dalam menyusun skripsi mengambil tema PEMIKIRAN DAKWAH POLITIK DR. H. HIDAYAT NUR WAHID jadi dalam menyusun dan bahan referensi harus dari buku-buku tersebut. Untuk itu kepada kang Arul untuk berbaik hati memberikan saya buku-buku itu.Agar saya dapat menyelasikan kuliah saya di STAI PUBLISISTIK THAWALIB JAKARTA tahun ini. Bila sekira Kang Arul ingin berbagi bisa dikirimkan ke rumah saya Peru. Villa Gading Harapan Blok AG5 / 2A Babelan Bekasi Utara 17613.
    Terima Kasih saya tunggu kirimannya.

    Like

     
  169. prayogo

    April 14, 2009 at 10:38 am

    Ass. setelah saya baca buku tulisan kang Arul tentang “Blogger For Muslim” ternyata ilmu yang selama ini saya miliki jadi tidak ada artinya apa-apa, tapi saya tetap semangat untuk belajar terus dan pantang menyerah, semoga kedepan ada buku panduan yang ada korelasinya dengan buku yang baru terbit beberapa minggu yang lalu….teriring doa semoga Kang Arul dan Teamnya selalu diberikan kesehatan agar bisa berkarya lebih…Salam dari kami. Bambang.P

    Like

     
  170. iin

    April 18, 2009 at 1:00 pm

    karena banyak hilmah terserak yang menguntai diperjalanan hidup beliau.rugi dong kalo gak dapet.bagi2 atuh, biar pahala………..!

    Like

     
  171. Eka

    April 29, 2009 at 4:42 pm

    Karena… insyaAllah ada banyak orang yang yang akan saya pinjami buku ini , karrena mereka adalah orang-orang yang sudah mengenal sosok Pak Hidayat melalui media massa, dan berkesimpulan alhamdulillah ternyata masih ada (dan mungkin juga buka hanya Pak Hidayat) orang Indonesia yang rendah hati, sederhana, cerdas, baik hati, tidak korupsi, pro rakyat de el el.
    Dan supaya saya juga bisa memberikan data kepada teman-teman atau tetangga atau saudara yang masih skeptis bahwa tidak semua politisi itu orang yang dibenaknya kekuasaaaan melulu.
    Matur nuwun KangArul, semoga alasan yang seadanya ini bisa menjadi pertimbangan kuat untuk anda. Supaya bukunya tambah berkah aamiiin…

    Like

     
  172. abi fildza

    May 22, 2009 at 4:36 pm

    Secara pribadi; saya kagum dengan kedalaman ilmu agama yang dimilikinya dan kagum dengan kesederhanaannya.
    Selain itu; kami sekeluarga adalah kader PKS, sehingga kami menjadikan beliau sebagai Guru teladan bagi kami.

    Like

     
  173. ED Laksmi

    May 29, 2009 at 2:07 am

    saya ingin belajar bagaimana beliau mendidik putra-putrinya untuk mandiri.

    Like

     
  174. Mbah Jiwo

    October 13, 2009 at 11:46 pm

    saya punya foto hnw lagi potong rambut bang, monggo diliat di blog saya, makasih bukunya…saya juga mau…

    Like

     
  175. Didik Purwadi Nugroho

    December 18, 2009 at 8:19 am

    Beliau yang saya tahu, mas Nur begitulah kami menyapa adalah sosok yang sederhana dan bersahaja. Kebetulan orang tua saya adalah sahabat dari orang tua beliau, orang tua saya menuturkan kesahajaan itu diajarkan oleh kedua orang tuanya.

    Kesderhanaan yang sekarang kita saksikan di sosok beliau bukan sesuatu yang terbentuk secara kebetulan, melainkan dengan pemahaman yang cermat dan intens terhadap norma yang ada, juga kemauan yang kuat untuk menjadi orang baik.

    Tetapi sayang sekali, kiranya bangsa ini belum cukup mampu atau tidak tahu cara menilai seseorang.

    Saya mendengarkan sendiri beliau bertutur dengan bahasa jawa krama yang baik, ibarat kacang beliau tidak pernah lupa akan kulitnya, dari penalaran yang sederhana saya berani jadikan hal ini sebagai ukuran akan jiwa beliau yang konsisten.

    Demikian ungkapan hati saya setulusnya, terlepas mas Nur juga hanya manusia yang bisa salah dan pasti ada yang membenci,

    Like

     
  176. haryono

    January 16, 2016 at 6:54 am

    Saya sangat tersentuh ketika beliau begitu amat menghormati sosok seorang ibu, beliau sosok pejabat amanah dimana beliau tidak mau memakai fasilitas negara untuk kepentingan pribadi subhanalloh….
    Dari sederet kisah ttg beliau itulah saya sangat terinspirasi untuk berbuat lebih baik dalam segal hal terutama keilmuan, ibadah dan amal saleh…terima kasih telah memuat komentar saya
    Jazzakallah….

    Like

     

Leave a comment