RSS

Daily Archives: January 1, 2008

Writers Marketing : Di antara Buku-buku

Yakin kau semua yang dikubur di sini adalah Pahlawan?” (dari Film Nagabonar Jadi 2)

Dulu, sewaktu masih sekolah dasar, setiap Senin pagi semua anak-anak sekolah kumpul di lapangan sekolah. Tentu saja, kumpulnya para bocah itu untuk melaksanakan upacara pengibaran bendera; yang sudah menjadi kegiatan wajib hingga sampai saat ini. Dan di setiap Senin pagi itu, ada dua hal yang wajib dikenakan; topi dan dasi. Kalau saja ada murid yang tidak memakai topi dan dasi, maka ia akan terlihat beda; dan perbedaan tersebut bisa disaksikan oleh siapapun yang menolehkan kepala di lapangan tempat berlangsungnya upacara bendera itu.

Kita bukan berbicara soal pelanggaran ketentuan; yang kalau ada murid tidak memakai topi serta dasi, maka dipastikan ia akan malu karena dihukum berdiri di depan menghadap ratusan murid selama upacara berlangsung. Dalam Writers Marketing, menjadi lain karena tidak ‘memakai topi dan dasi’ adalah strategi dalam memenangkan persaingan penjualan buku. Namun, dalam menjual buku harus ada stopping power, yaitu kekuatan mengarahkan calon pembeli/pembaca untuk menoleh, membaca kaver buku, dan akhirnya memutuskan membeli buku tersebut. Dan stopping power yang paling efektif adalah menjadi aneh dan unik di antara yang lain.

Bayangkan, di antara ratusan murid-murid yang berbaris ada satu kepala yang tidak mengenakan topi. Tentu murid itu menjadi yang paling ‘aneh dan unik’ di antara yang lain. Begitu juga dengan buku. Sebuah buku merupakan barisan ratusan buku lainnya di barisan rak, ribuan di antara buku-buku yang ada di lemari buku, dan satu di antara jutaan buku yang terdapat di toko buku. Bagaimana memenangkan hati calon pembeli/pembaca kalau buku yang kita tulis sama seperti yang lain?

Dalam film Nagabonar Jadi 2, ada dialog menarik antara Nagabonar (diperankan oleh Deddy Mizwar) dengan seorang supir bajaj, Umar(diperankan oleh Lukman Sardi), ketika mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata.

“Ini taman makam pahlawan?” tanya Nagabonar.

“Iya, Pak,” jawab Umar mantap.

Mendengar iru Nagabonar spontan memberikan penghormatan. Namun, beberapa saat kemudian Nagabonar bertanya kembali kepada Umar, “Yakin kau semua yang dikubur di sini adalah Pahlawan?”

Komentar satire yang mengandung keragu-raguan ini pasti tidak akan muncul apabila seorang Nagabonar memiliki keyakinan bahwa semua yang dimakamkan itu adalah pahlawan. Begitu juga dengan calon pembaca. Mereka harus memiliki keyakinan bahwa buku yang mereka pegang di toko buku tersebut adalah buku yang harus mereka bawa ke kasir dan dibawa pulang untuk dibaca. Jika itu yang terjadi, maka buku tersebut sudah keluar sebagai pemenang dalam persaingan.

Nah, memenangkan persaingan penjualan buku haruslah dengan menjadi buku yang paling aneh dan unik. Menjadi buku yang tidak memakai topi dan dasi di antara barisan buku yang seragam. Buku yang sesuai dengan kebutuhan dan yang diperlukan oleh calon pembaca. Buku yang memiliki desain kaver –depan, belakang, dan punggung buku—yang jauh lebih menarik, eye catching, dan mendukung topik yang ditulis. Buku yang memiliki judul buku yang singkat, kadang hanya satu hingga 4 kata saja, tetapi menggambarkan kandungan buku. Buku yang ditulis oleh ANDA!

Semua yang berkaitan dengan buku, mulai dari siapa yang menulis hingga berada di rak toko buku harus menjadi kekuatan sebuah buku. Stopping power yang menentukan apakah buku X lebih layak dibeli daripada buku Z. Sebuah pertimbangan membeli buku yang lebih sering diputuskan hanya dalam hitungan beberapa detik.

Don’t judge a book by it covers adalah himbauan untuk tidak menilai kualitas sebuah buku hanya berdasarkan pada tampilan sampul buku tersebut. Akan tetapi, banyak calon pembaca yang selama ini datang ke toko buku dan membeli buku hanya karena satu alasan: kavernya bagus!

Sebagai penulis, kita harus punya keyakinan dan keberanian. Keyakinan bahwa naskah yang kita tulis layak untuk diterbitkan. Keberanian meyakinkan pihak penerbit bahwa kita sangat senang dilibatkan dalam proses pengolahan naskah, desain, bahkan sampai strategi promosi apa yang mungkin dilakukan bersama penerbit.

Dengan begitu, buku yang kita tulis akan menjadi unik dan aneh di antara buku-buku yang lain.

REFERENSI…

1. Tentang Stopping Power dari Wikipedia, the free encyclopedia

2. Writers Marketing, Namanya SMS dari arul.multiply.com

3.  Sell No Book Before Its Time by Brian Judd

 
Leave a comment

Posted by on January 1, 2008 in Writers Marketing